Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 9; Matius 9; Obaja 1
Mengikut Yesus bukanlah hal sembarangan atau murahan. Para murid Yesus harus meninggalkan seluruh kehidupannya sebagai harga yang harus dibayar sebagai pengikut Yesus. Komitmen merupakan karakter yang harus dimiliki oleh seorang murid yang ingin sungguh-sungguh belajar dan hidupnya diubahkan.
Sebagian besar hidup manusia dikendalikan oleh mood mereka. Kalau mereka sedang merasa enak, mereka akan melakukannya. Kalau sedang tidak mood, apa yang menjadi tugasnya tidak akan dikerjakan. Namun, itu bukan mentalitas Kerajaan. Anak-anak Kerajaan tidak hidup dikendalikan oleh perasaan yang naik turun. Hidup mereka dikendalikan oleh otoritas Kerajaan yang dinyatakan dalam prinsip-prinsip dan nilai-nilai Kerajaan Allah.
Akan selalu ada saat-saat di mana kita tidak ingin melakukan sesuatu. Perasaan kita sedang tidak baik, pikiran kita sedang kalut dan hati kita sedang gundah gulana. Saat itulah kita perlu melatih diri untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya sedang tidak ingin kita lakukan, tetapi harus kita lakukan. Inilah mentalitas seorang pemenang. Sikap (attitude) mereka berbeda dengan orang pada umumnya. Keberhasilan tidak dipersiapkan untuk orang "moody", melainkan untuk orang yang memiliki komitmen yang kuat dalam melakukan tugas dan panggilannya.
Tanpa komitmen yang kuat, kehidupan kita hanya akan menjadi ‘bangunan setengah jadi'. Banyaknya tugas yang tidak kita selesaikan sampai tuntas, biasanya dikarenakan kita tidak memiliki komitmen yang serius. Bahkan di dalam hubungan, seringkali kita mudah membuat janji-janji yang tidak kita tepati. Akibatnya, kita kehilangan kepercayaan. Kehilangan kepercayaan jauh lebih merugikan daripada kehilangan uang atau barang. Sekali kita tidak dipercaya oleh orang, maka kita akan kehilangan banyak peluang dan kesempatan yang menguntungkan, yang tadinya hendak dipercayakan kepada kita.
Masa muda merupakan saat terbaik untuk kita melatih diri berkomitmen. Sehingga saat kita menghadapi tantangan-tantangan hidup di masa depan, kita tidak mudah menyerah. Dengan komitmen yang kuat, kita akan berani mengambil resiko menghadapinya dan berkata, "Ini sudah jalan hidup kita sebagai seorang Penakluk!"
Menaklukkan masalah diawali dengan komitmen untuk memberikan dan menghasilkan yang terbaik dalam segala hal.
Sumber : Ps. Ferry Felani, S.Th. Pastor of City Gate Apostolic Community