Mengubah Penderitaan Menjadi Kebaikan
Kalangan Sendiri

Mengubah Penderitaan Menjadi Kebaikan

Lori Official Writer
      1917

Ayat Renungan:

Kejadian 50: 20, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.”

 

Selama kita hidup di dunia ini, penderitaan paling menyakitkan yang bagaimanakah yang sudah pernah kita hadapi? Apakah Anda pernah dibuang oleh keluarga sendiri? Atau difitnah oleh orang terdekat dan membuat kita masuk penjara dan menjalani hukuman dari kesalahan yang tidak pernah kita lakukan?

Kadang ketulusan dan kejujuran kita bisa memicu iri hati dari orang lain dan dengan sekuat tenaga mereka mencoba untuk menghancurkan hidup kita. Ya, kedengarannya mengerikan bukan? Tapi ini benar-benar terjadi di kehidupan nyata kita! Di dalam Alkitab, kita bisa temukan kisah seorang anak yang dijual oleh kakak-kakaknya. Sejak itu dia harus menghadapi kerasnya kehidupan sendiri; dijadikan budak, difitnah dan diuji imannya berkali-kali. Tapi hanya kuasa iman yang memampukannya untuk tak menyerah selama 40 tahun dalam hidupnya di dalam pengasingan.

Yusuf adalah sosok itu! Berkat iman yang dia punya, Tuhan memberikan posisi paling penting baginya. Dia diangkat menjadi pemimpin terkuat di Mesir. Apa yang dia lakukan bahkan sangat mencengangkan: Dia berhasil menyelamatkan Mesir dan Israel dari kelaparan.

Tahukah Anda, Yusuf telah menanggung penderitaan yang sangat panjang hanya karena iri hati saudara-saudaranya! Jika kita ada di posisi Yusuf, kita pasti akan membalas bukan? Tapi berbeda dengan Yusuf, dia tetap teguh di dalam iman. Sehingga Tuhan memperhitungkan jalan-jalan hidupnya dan kesalahan saudara-saudaranya digunakan untuk menyelamatkan banyak orang!

Saat bertemu saudara-saudaranya tahu apa yang Yusuf sampaikan?  Dia sampaikan, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.” (Kejadian 50: 20) Sama seperti Yusuf, kadang kita mungkin akan menanggung kesalahan orang lain. Kita menderita karena tindakan orang lain dan kerap bertanya-tanya kenapa aku harus menanggung penderitaan ini? Apa salahku Tuhan? Tapi mari belajar dari seorang Yusuf, dalam baik maupun buruk keadaannya dia mau ikut Tuhan. Karena dia percaya Tuhan peduli dan akan memberikan keadilan. 

Mungkin Anda sedang melalui hal sulit seperti Yusuf! Anda difitnah, dijebak atau sedang diperhadapkan dengan persoalan yang seolah tak berujung. Mari tetap andalkan Tuhan! Mari percayai bahwa Dia sedang membangun karakter Anda dan mempersiapkan Anda untuk rencana yang jauh lebih besar. Tuhan sanggup mengubah hal buruk menjadi kebaikan bagi setiap orang yang mengandalkan Dia (Roma 8: 28).

 

Action: Keadaan terberat apa yang pernah Anda hadapi dan hal itu justru Tuhan pakai untuk mendatangkan kebaikan? Bagikan pengalaman iman Anda dengan saudara-saudara seiman lainnya sebagai sumber inspirasi untuk saling menguatkan.

Ayat Hafalan: Yesaya 41: 10, “…janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”

Ikuti Kami