Ayat Renungan:
Matius 20: 28, “…sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Akar dari sebagian besar masalah hubungan adalah egoisme atau sikap mementingkan diri sendiri. Kita menjadi begitu fokus memenuhi segala keinginan kita sendiri dan abai dengan kebutuhan orang lain. Sebaliknya, tahukah bahwa rahasia dari keberhasilan hubungan adalah memberi diri untuk melayani.
Bagaimana kita bisa punya keinginan melayani ini? Selama kita tidak menaruh kasih Tuhan sebagai pusat dari hidup kita, keegois kita akan terus menguasai. Karena itu kita perlu kembali memahami dasar dari kehidupan orang-orang percaya yang tertulis di dalam Matius 20: 28, “…sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Ini adalah pelajaran terpenting yang Tuhan mau kita pelajari selama kita hidup yaitu menjadi pribadi yang tidak egois. Ini adalah pelajaran seumur hidup kita, baik dalam pernikahan, keluarga, pekerjaan, pelayanan maupun lingkungan sosial kita.
Di dalam hubungan pernikahan, ada banyak sekali wanita yang mengaku seperti berjuang sendiri mengasuh anak dan mengurus rumah tangga, sementara suami hanya fokus kepada pekerjaan dan hobinya sendiri. Akibatnya banyak istri yang stress. Ini bukanlah gambaran dari pernikahan yang Tuhan bentuk bukan? Keegoisan sendiri yang telah membuat pernikahan rusak.
Lalu bagaimana kita bisa menjadi orang yang tidak egois? Mari belajar dari teladan kasih Yesus. Perhatikan bagaimana Dia memperlakukan orang lain. Bagaimana Dia selalu mengutamakan orang lain daripada dirinya sendiri. Dia menunjukkan sikap ini secara konsisten di dalam Alkitab. Dan saat kita mau meneladani sikap Tuhan Yesus yang mau melayani orang lain dengan rendah hati, maka kita akan menjadi lebih dihormati dan dikasihi orang lain. Orang-orang pasti ingin lebih dekat dengan orang yang mau memberi dirinya melayani orang lain dengan tulus.
Hari ini, mari berikan dirimu untuk melayani orang lain lebih dulu dan saksikan bagaimana hubunganmu dengan orang lain akan terus diberkati.
Ayat Hafalan: Filipi 2: 3, “...hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri."