Berhati-hatilah Atas Ucapanmu!
Kalangan Sendiri

Berhati-hatilah Atas Ucapanmu!

Lori Official Writer
      1776

Ayat Renungan:

Efesus 4: 29, “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.”

Mazmur 19: 14, “Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku.” 

 

Kadang perkataan kita seperti palu gada, bisa menyakitkan dan melukai hati orang lain. Menurut kita ucapan yang kita ucapkan mungkin sesuatu yang biasa saja, tetapi bagi orang yang menerimanya justru bisa jadi luka yang menyakitkan hati. Saat seperti itu, kita tidak hanya melukai orang lain tetapi hubungan kita dengan orang tersebut juga akan rusak. 

Perkataan yang kita ucapkan tidak akan bisa kita tarik kembali karena itu kita perlu berhati-hati dalam mengucapkan perkataan kita.  Di dalam Efesus 4: 29 disampaikan “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.” 

Kita bisa mengendalikan ucapan kita saat kita bisa memiliki pengendalian diri atas emosi dan tindakan kita. Dan bagaimana kita bisa memiliki pengendalian diri dimulai dari memiliki kesadaran bahwa mulut kita dianugerahkan Tuhan sebagai alat untuk membangun hubungan dengan orang lain. Jangan sampai kita menggunakannya justru untuk merusak hubungan dengan orang lain.

Lalu bagaimana kita bisa menggunakan ucapan kita untuk membangun hubungan dengan orang lain?

1. Berhenti berdalih. Jangan pernah melontarkan kalimat seperti “Aku tidak punya maksud untuk berkata demikian.” Jadi sebelum kita mengucapkan perkataan, ada baiknya memikirkannya lebih dulu.

2. Kurangi berbicara. Semakin banyak kita berbicara, semakin besar potensi kita mengucapkan perkataan yang tidak perlu. Jika ucapan kita ibarat perangkat listrik yang berbahaya, maka kita tak perlu terlalu sering memakainya.

3. Lebih baik mendengar. Mendengar bukan saja membuat kita bisa memahami satu situasi, tetapi juga membuat kita bisa lebih bijaksana di dalam bertindak. 

4. Sampaikan perkataan yang membangun. Sebelum berkata-kata, ada baiknya memikirkan apa hal yang dibutuhkan orang lain. Pilihlah kata-kata yang memang sedang mereka butuhkan, sehingga mereka yang sedang lelah dikuatkan, yang sedang putus asa mendapat harapan dan yang merasa tidak berharga merasa dikasihi.

Jadi saudara-saudara, marilah kita menjadi orang-orang yang bijak dalam berkata-kata dan juga bertindak. Keluarkanlah ucapan yang membangun dan menyemangati kita setiap hari. 

 

Action: Sebelum memulai aktifitas hari ini, mari minta tuntunan Tuhan untuk kita bisa menjadi pribadi yang bijak memilih kata-kata saat berkomunikasi dengan orang lain. 

“Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku.” (Mazmur 19: 14)

Ayat Hafalan: Bilangan 6: 24-26, “TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.”

Ikuti Kami