Roma 8:1
Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 105; Yakobus 2; Yehezkiel 15-16
Latar belakang tulisan Paulus kepada jemaat di Roma dalam perikop ini adalah Paulus meminta jemaat di Roma untuk hidup dipimpin oleh Roh, bukan mengutamakan kepentingan daging karena kita telah ditebus oleh darah-Nya yang mahal.
Kata penghukuman seringkali menghantui kita ketika mengalami masalah dan pergumulan, terutama jika ada hal buruk terjadi pada kita. Tanpa sadar, kita menganggap Allah sebagai petugas polisi atau hakim yang siap sedia setiap saat untuk memberikan penghukuman ketika kita melakukan kesalahan.
Akhirnya kita dengan mudah menyalahkan Allah sebagai Allah yang kejam, Allah yang menghendaki segala yang buruk terjadi pada hidup kita, padahal hal tersebut tidaklah benar. Paulus dengan tegas mengatakan bahwa “Tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus." Kenapa?
Roma 8:2 menjelaskan, “Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.”
Kita bukan lagi orang yang hidup dalam baying-banyang penghukuman, tapi kita hidup dalam Kristus Yesus dan dipimpin oleh Roh Tuhan. Namun kita perlu mengerti bahwa ada perbedaan dari kita yang telah menerima Kristus dengan mereka yang hidup dan belum mengerti bahkan mengenal Injil.
“Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. (Roma 8:5).
Suatu perbandingan yang sangat berbeda bahwa jika orang hidup menurut daging, sangat berbeda jauh dengan orang yang hidup menurut Roh. Keinginan daging adalah keinginan dunia yang bertentangan dengan kehendak Allah. Sedangkan keinginan roh adalah memikirkan keinginan yang berasal dari Roh, yaitu kehendak Allah dalam hidup kita. Seperti yang tertulis dalam ayat 6, “Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.”
Kemudian Roma 8:10 menjadi tolak ukur bagi kita, “Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran.”
Walaupun kita bisa saja jatuh dalam kedagingan, tetapi kita bisa bangkit kembali dan mengikuti keinginan Roh, bukan tenggelam dalam keinginan daging yang berakhir dengan penghukuman kekal.
Memilih mengikuti keinginan Roh dan melakukan kehendak Allah bukanlah penderitaan apalagi penghukuman, melainkan perwujudan kehendak Allah dalam hidup kita. Karena kita adalah anak-anak Allah yang telah ditebus oleh darah-Nya yang mahal, menjadi ciptaan baru, dan tentu saja kita hidup tidak dikuasai oleh dosa.
Roma 8:15-17 mengatakan, “Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.”
Hidup dipimpin oleh Roh karena kita adalah anak-anak Allah, bukan karena kita merasa harus menderita atau takut menerima penghukuman, tetapi karena kita melakukan kehendak Allah dalam hidup kita.
Bersama-sama dengan Allah mencapai tujuan keselamatan kita di Sorga dan kita adalah orang yang berhak menerima janji Allah. Tuhan Yesus memberkati.