‘Warriors’ atau ‘Worriers’?
Kalangan Sendiri

‘Warriors’ atau ‘Worriers’?

Theresia Karo Karo Official Writer
      6915

Efesus 3:20

Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita.

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu102[/kitab]; [kitab]lukas23[/kitab]; [kitab]yehez9-10[/kitab]

Seorang utusan Injil menulis warta berkala untuk berterima kasih kepada para pendukungnya yang telah menjadi "prayer warriors" (pejuang doa). Namun karena salah ketik, dia menyebut mereka "prayer worriers" (pencemas doa). Gambaran ini mungkin tepat bagi beberapa orang di antara kita.

Dalam bukunya Growing Your Soul, Neil Wiseman menulis, "Doa seharusnya tak sekadar mengulang kekhawatiran yang mengecewakan atau pergumulan atas masalah kita. Doa seharusnya melampaui keputusasaan yang suram, yang acap kali berhubungan dengan derita dan kekecewaan."

Selama mengalami kekhawatiran, kita kerap menjadi "pencemas doa". Suka merengek, "Tuhan, jangan biarkan teman kerja saya mengganggu saya besok." Atau, "Bapa, jangan biarkan orang jahat itu menyebar gosip tentang saya."

Baiklah kita bukan lagi sekedar menjadi pencemas doa, namun sebagai pejuang doa yang juga mendoakan orang lain. Mari ubah doa kita, "Tuhan, berkati dan kuatkan teman kerja saya. Bantulah dia untuk merasakan kasih-Mu." 

Saat kita menantikan apa yang akan dikerjakan Allah. Ternyata, jawaban Tuhan yang menakjubkan tak hanya membantu orang lain, tetapi juga menyembuhkan kekhawatiran kita sendiri!

Paulus bukanlah "pencemas doa". Dia berdoa agar jemaat Allah mengenal kekuatan, kasih, dan kepenuhan Allah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita mohon atau pikirkan (Efesus 3:14-21). Keyakinan seperti itu menjadikan Paulus "pejuang doa" sejati. Jadi, apakah kita ‘prayer warriors’ atau ‘prayer worriers' (Sabda.org). 

Doa yang sungguh-sungguh menghalau kecemasan.


Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik disini.

Ikuti Kami