Marah Dengan Benar
Kalangan Sendiri

Marah Dengan Benar

Lori Official Writer
      9344
Show English Version

Yohanes 2: 16

Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: “Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan”

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu137[/kitab]; [kitab]iiKor10[/kitab]; [kitab]iiSam1-2[/kitab]

Tanpa kita sadari, banyak hal yang dapat menimbulkan kemarahan dalam kehidupan sehari-hari kita. Misalnya saja dalam kasus berlalu lintas, seseorang yang sedang berkendaraan atau berjalan kaki bisa saja terpancing emosinya karena timbul gangguan dari pengendara lain yang memotong jalan atau hampir menabraknya. Akibat tidak dapat membendung amarah, maka sukacita kita hilang sepanjang harinya.

Lalu apakah kemarahan demikian pantas dan benar? Marah adalah sifat manusiawi, namun harus ditempatkan pada tempatnya. Tuhan Yesus pernah marah saat Ia menyaksikan Bait Allah tak ubahnya seperti sarang penyamun. Tentu saja hati Yesus merasa gusar kala itu.

Namun kemarahan Yesus ditujukan agar Bait Allah kembali pada fungsinya sebagai rumah ibadah. Kemarahan Yesus sangat beralasan yakni untuk menyadarkan dan mengingatkan akan kesalahan orang-orang saat itu. Setiap orang berhak menerima atau menolak kemarahan itu.

Kita pastinya sering terpancing untuk marah, namun apakah kemarahan kita merupakan kemarahan yang memiliki tujuan? Tidak hanya pelampiasan emosi yang berakibat merusak. Semoga kita diberi hikmat untuk mampu mengelola kemarahan untuk membangun orang lain pada waktu dan cara yang tepat.


Memilih marah dengan cara bijak dan beralasan jauh lebih diterima orang lain dibandingkan dengan marah yang dibarengi dengan emosi tanpa batas.

 

Ikuti Kami