Anak Angkat
Kalangan Sendiri

Anak Angkat

Puji Astuti Official Writer
      5225

Galatia 3:26

Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah melalui iman di dalam Yesus Kristus

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 72; Markus 16; Bilangan 27-28

Seorang ibu muda yang baru saja melahirkan berkunjung ke rumah orangtuanya. Dengan bangga ia menunjukkan bayinya kepada ibunya seraya berkata: ”Ibu, bayiku sehat dan lucu. Namun ada yang agak aneh. Rambutnya hitam sekali, padahal aku dan suamiku berambut kemerahan.” Ibunya menjawab: ”Kamu tak perlu heran, kan rambut ayahmu juga hitam.” Dengan cepat anak perempuannya menjawab: ”Tapi Bu, itu tidak ada pengaruhnya. Bukankah aku adalah anak angkat?” Ibunya terhenyak lalu sambil tersenyum menjawab, ”Ah, aku selalu lupa akan hal itu.”

Dalam kekristenan, kata “anak Allah” kerap kali dipakai dengan penuh kebanggaan. Akan tetapi, lambat laun pemahaman akan asal mula status tersebut kerap terlupakan. Kita lupa bahwa status anak Allah yang kita terima melalui iman tersebut adalah sebuah anugerah yang bermula dari penebusan Kristus (4:5). Dengan demikian, kita menjadi milik-Nya, didiami oleh Roh Allah, dan menjadi ahli waris-Nya. Ini semua membuktikan bahwa Dia mengasihi kita dengan sempurna kendati kita semula adalah “anak angkat”.

Dari pihak kita, adalah baik dan wajar untuk senantiasa mengingat asal muasal status kita. Menyadari bahwa status anak yang kita peroleh adalah karena kemurahan semata, itu akan menolong tata nilai dan perilaku kita. Kita akan senantiasa diingatkan untuk “tahu diri”, bersyukur, dan berupaya untuk hidup sepadan dengan kemurahan Allah tersebut. Apakah kita sedang terus memperjuangkan hidup yang menunjukkan ucapan syukur atas anugerah tersebut? Ataukah selama ini perilaku kita justru mencerminkan hidup yang tak tahu berterima kasih? —PBS

Anugerah yang tak terukur membawa kita pada hidup yang penuh ucapan syukur.

Ikuti Kami