Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 71; Ibrani 5; 2 Tawarikh 33-34
Mulai akhir tahun 1960-an dan awal 1970-an orang berbicara tentang "menemukan diri sendiri", dimana mereka berlomba-lomba mencari tahu suatu cara untuk merasa puas atas diri sendiri. Seperti menjadikan "kebahagiaan" sebagai tujuannya, kepuasan diri diidentikkan dengan hal-hal yang membuat hati senang.
Tetapi, pengembangan pribadi berbeda. Tentu, pada sebagian waktu, pengembangan pribadi akan membuat Anda merasa senang, tetapi itu adalah hasil sampingan, bukan tujuannya. Pengembangan pribadi adalah sebuah panggilan yang lebih tinggi; itu merupakan pengembangan potensi kita sehingga kita dapat menggenapi maksud kita diciptakan.
Ada saatnya pengembangan pribadi memang memuaskan, tetapi pada saat-saat lain tidak demikian. Tetapi, tidak peduli bagaimana itu membangkitkan perasaan kita, pengembangan pribadi selalu mempunyai suatu pengaruh: menarik pada tujuan hidup kita. Seperti yang dikatakan Rabbi Samuel M. Silver, "Mukjizat terbesar adalah bahwa kita tidak perlu mewujudkan masa depan sekarang, tetapi kita dapat memperbaiki diri jika kita menggunakan potensi yang dinamakan Allah dalam diri kita."
Kepemimpinan yang sejati adalah kepemimpinan yang memfokuskan pada peningkatan diri orang itu, bukan keberhasilan yang telah dicapainya