Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 77; Ibrani 11; Yeremia 3-4
Kata-kata apakah yang muncul dalam pikiran Anda saat Anda berpikir tentang para pemimpin besar seperti Musa? Tentunya bukan kata "lembut" yang akan pertama kali terlintas dalam daftar Anda, tetapi kata itulah yang dicatat Alkitab tentang orang yang telah dipakai Tuhan membawa keluar bangsa Israel dari tanah Mesir beribu-ribu tahun yang lalu.
Musa mempunyai berbagai macam alasan bersikap rendah hati karena ia memang bukan seorang pemimpin alami. Dalam Alkitab tidak ada tanda-tanda bahwa ia dapat menarik atau memimpin suatu kelompok hingga delapan puluh tahun pertama kehidupannya. Sejauh yang kita ketahui, usaha pertamanya menggunakan pengaruhnya adalah ketika menolong orang dari sukunya yang berakibat terbunuhnya seorang mesir dan ia pun melarikan diri dari negeri itu. Empat puluh tahun berikutnya dihabiskan Musa dalam pengasingan di padang gurun Midian, suatu masa yang sunyi yang diringkaskan Firman Tuhan dalam tiga ayat (Keluaran 2:21-23).
Anda tidak perlu menjadi seorang yang berbakat "alami" untuk menjadi seorang pemimpin yang besar; Anda hanya memerlukan hati bagi Allah dan roh yang mau diajar. Sebagian pemimpin besar dalam firman Tuhan dibentuk, tidak dilahirkan. Kabar baik bagi kita, Allah masih membuatnya pada masa kini. Apakah Anda salah satunya?
Persoalan menjadi seorang pemimpin adalah kemauan untuk diproses Tuhan, bukan kemampuan diri sebagai pemimpin.