Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 48; Titus 2; Yesaya 49-50
Kebebasan. Siapa yang tidak ingin mengalami kebebasan, siapa pun dia baik itu orang kaya atau pun orang miskin, orang pintar atau orang bodoh, tidak ada yang mau hidup dalam kekangan atau keterikatan, semuanya ingin bebas merdeka. Namun, demikian kebebasan akan menjadi berbahaya apabila berada di tangan orang-orang yang tidak tahu bagaimana menggunakannya. Itulah sebabnya kawat duri, jeruji baja, dan tembok beton digunakan untuk mengurung para pelaku kriminal. Atau coba kamu bayangkan bila api unggun dibiarkan menyala di hutan kering, maka segera saja hutan itu akan menjadi lautan api. Kebebasan yang tidak diawasi dapat menimbulkan kekacauan.
Tidak ada orang yang lebih nyata dalam kehidupan Kristen. Orang-orang percaya dilepaskan dari kutukan yang mendatangkan maut, mereka semua juga bebas dari hukuman dan tekanan rasa bersalah. Ketakutan, kecemasan dan rasa bersalah yang selama ini mereka alami telah digantikan oleh kedamaian, pengampunan, dan kemerdekaan. Siapakah yang lebih bebas daripada orang yang jiwanya telah dibebaskan? Namun harus kita akui dengan jujur, bahwa justru disinilah kita seringkali gagal. Kita menikmati kebebasan untuk hidup seenaknya atau menganggap apa yang Allah percayakan sebagai milik pribadi. Kita terjebak dalam hidup yang hanya menyenangkan diri sendiri, khususnya dalam masyarakat yang makmur.
Cara yang tepat untuk menggunakan kebebasan adalah melayani sesama dengan "iman yang bekerja oleh kasih" (Galatia 5:6, 13). Ketika kita bersandar pada Roh Kudus dan mencurahkan tenaga dalam mengasihi Allah dan menolong orang lain, perbuatan daging yang menghancurkan akan dikendalikan Allah (ayat 16-21). Karena itu, marilah selalu menggunakan kebebasan untuk membangun, bukan untuk menjatuhkan.
Seperti halnya api yang menyala-nyala yang dapat membakar apa saja yang didekatnya, maka kebebasan tanpa batas sangatlah berbahaya. Tetapi jika Anda mampu mengontrol kebebasan tersebut, maka akan jadi berkat bagi banyak orang.
Kebebasan tidak memberi hak untuk melakukan apa yang menyenangkan Anda, melainkan melakukan yang menyenangkan Allah