Pencobaan Penuh Sukacita
Kalangan Sendiri

Pencobaan Penuh Sukacita

Theresia Karo Karo Official Writer
      6221
Show English Version
Yakobus 1:2
Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan.

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu7[/kitab]; [kitab]wahyu13[/kitab]; [kitab]nehem6-7[/kitab]

Alkitab mengajar kita untuk menanggapi keadaan sulit dengan cara yang berlawanan dengan kecenderungan alami manusia. Salah satu perintah Alkitab yang menantang kita adalah: “Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan” [kitab]yakob1:2[/kitab].

Dengan kata lain, kita perlu memandang kesulitan dengan sukacita sejati dan menganggapnya kebahagiaan. Tidak menolak ujian dan pencobaan, atau menganggapnya sebagai pengacau, melainkan menyambutnya sebagai teman. Saya tidak tahu bagaimana dengan anda, tetapi saya tak pernah langsung dapat berpikir.

Pandangan alkitabiah ini mungkin tampak janggal dan tak terjangkau bila kita tidak menyimak penjelasan setelahnya: “Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan” [kitab]yakob1:3[/kitab]. Sikap penuh sukacita tidak didasarkan pada perasaan kita, tetapi pada apa yang kita ketahui tentang Allah dan karya-Nya dalam hidup kita. Karena itu, proses penuh penderitaan yang dapat mewujudkan tujuan yang didambakan, sepantasnya disambut sebagai teman.

Bukan ujian terhadap kekuatan kita, melainkan pembuktian iman kita kepada Allah-lah yang dapat membangun ketahanan kita. Dalam semua kesulitan kita, Tuhan berjanji memberi hikmat hari ini [kitab]yakob1:5[/kitab] dan mahkota kehidupan bagi mereka yang bertekun [kitab]yakob1:12[/kitab].

Bila saat ini tanggapan alami manusiawi saat menghadapi keadaan yang sulit adalah, “Oh, tidak!” Tetapi Tuhan ingin kita melihat apa yang bisa Dia wujudkan melalui keadaan sulit, sehingga kita dapat berkata, “Oh, ya!”

Sukacita dalam pencobaan muncul karena pemahaman akan hasilnya yang baik.

Ikuti Kami