Mazmur 107:30
“Mereka bersukacita, sebab semuanya reda, dan dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka.”
Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]Mazmu23[/kitab]; [kitab]Matiu23[/kitab]; [kitab]Yesay3-4[/kitab]
Melihat orang-orang yang membutuhkan tempat berteduh saat dalam perjalanan, maka ada yang mengusahakan rumah tinggal seperti wisma, hotel, motel agar orang dapat beristirahat. Di dalam jatuh cinta, seringkali ada ungkapan bahwa hati si dia sebagai tempat berlabuh, tempat kita bersandar. Di dalam perjalanan hidup, kita juga membutuhkan tempat untuk beristirahat.
Pemazmur menyatakan bahwa lebih baik satu hari di pelataran Tuhan daripada seribu hari di tempat lain. Bahkan berdiri di ambang pintu pelataran saja, lebih baik daripada tinggal di tempat lain. Itulah yang terjadi saat jiwa haus butuh tempat untuk bersandar.
Masuklah ke pelataran-Nya dengan apa yang ada padamu. Saat kesesakan, saat ketakutan mencekam, saat bahagia melanda, saat sakit, saat bimbang, saat kalut, saat hidup terasa nyaman. Carilah pelabuhan yang dapat membuat badai reda, gelombang kehidupan menjadi tenang, tempat bersandar yang teguh, dan mencari Dia yang mampu mengeluarkan kita dari kesesakan.
Kita akan bersukacita karena semua badai kehidupan menjadi reda. Karena kita punya Sang Penuntun kehidupan yang mampu menyelamatkan kita dari pasir hisap, badai bergelora, tebing yang curam, laut yang ganas dan dituntun-Nya kita di pelabuhan / tempat bersandar yang kita sukai, yang tak pernah mengecewakan.
Saat kita punya pelabuhan hati yang aman, seperti yang kita punyai di dalam Tuhan, maka semua badai kehidupan akan menjadi reda. Karena kita punya Sang Penuntun yang mampu menyelamatkan.