Kebablasan
Kalangan Sendiri

Kebablasan

Budhi Marpaung Official Writer
      6111
Show English Version

Efesus 4:26-27

Kalau kalian marah, janganlah membiarkan kemarahan itu menyebabkan kalian berdosa. Janganlah marah sepanjang hari, supaya Iblis tidak mendapat kesempatan. (BIS)

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu135[/kitab]; [kitab]iikor8[/kitab]; [kitab]itawa5-7[/kitab]

Beberapa waktu lalu, saya pernah mendengar celetukan seorang teman yang juga seiman dengan saya, “Memangnya orang Kristen boleh marah ya?”, “Bukannya Yesus mengajarkan murid-muridnya agar mengasihi sesama yang lain?”. Jika mendengar atau membaca sepintas, sepertinya apa yang ia ungkapkan adalah benar. Namun ternyata jika kita membaca Alkitab lagi maka Allah sesungguhnya tidak pernah melarang umat-Nya untuk marah kepada orang lain.

Jika kita mau melihat kehidupan Yesus maka kita akan tahu bahwa Yesus pernah marah, yakni tepatnya ketika Dia melihat Bait Allah dijadikan tempat berdagang ([kitab]matiu21:12-17[/kitab]). Lalu kalau begitu berarti kita bisa marah-marah sesuka hati kita?

Walau marah tidak dilarang, tetapi Alkitab pun mengingatkan kita mengenai hal ini. Dalam Efesus 4:26-27 dituliskan disana adalah bahwa jika kita pun marah, janganlah kemarahan kita itu membuat kita jatuh ke dalam dosa. Tidak hanya itu, bila kita marah, hendaklah kemarahan kita tidak berlangsung sepanjang hari, supaya iblis tidak mengambil kesempatan. Dengan kata lain yang lebih sederhana, “Jika marah janganlah sampai kebablasan.”

Marah yang tidak terkendali hanya akan membuat energi Anda terbuang percuma dan menyedihkan hati Allah. Secara kesehatan, apa yang Anda lakukan itu pun akan mempercepat penuaan diri dan berisiko terkena penyakit seperti darah tinggi atau bahkan jantung.

Jadi, mari hari ini setiap kita ambil komitmen untuk mengatur emosi marah kita. Pastikan meski di dalam kondisi tersebut, hidup kita tetaplah mempermuliakan Allah.

Marah jadi berguna kalau ada tujuan dan bisa mengaturnya.

Ikuti Kami