Tuhan Melatih Iman Lewat Doa
Kalangan Sendiri

Tuhan Melatih Iman Lewat Doa

Lori Official Writer
      1858

Ayat Renungan: 

Matius 7: 7-8, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”

Lukas 11: 13, “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”

 

Saat kita lupa bahwa Tuhan selalu bersedia menolong kita, mudah untuk kita untuk mulai bergantung kepada diri kita sendiri dan lupa untuk meminta pertolongan-Nya.

Mungkin kita juga terbiasa hanya meminta hal-hal besar saja kepada Tuhan, dan berpikir jika Tuhan tidak mungkin menghiraukan hal-hal sederhana dalam hidup kita. Pikiran ini sama sekali keliru! Tuhan peduli dengan semua hal dalam hidup kita, bahkan hal terkecil seperti memilih pakaian yang harus kita kenakan hari ini. Dia peduli detail kehidupan kita karena Dia adalah penjunan kita! Setiap helai rambut kita pun dihitungnya.

Tuhan sedang tidak merasa diganggu saat kita dengan tulus menyampaikan setiap isi hati kita kepada-Nya. Karena itulah di dalam Perjajian Baru, dituliskan lebih dari 20 kali ayat tentang bagaimana kita seharusnya menyampaikan permintaan kita di dalam doa. Salah satunya seperti disampaikan dalam Matius 7: 7-8, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”

Apakah keadaan kita menimbulkan kekuatiran yang begitu besar? Maka kita perlu doa yang cukup besar untuk itu. Rasa kuatir tidak akan mampu menyelesaikannya, kecuali kita membawanya di dalam doa.

Tuhan sendiri menumbuhkan iman dan keyakinan kita sama seperti orang tua mengajari anak-anaknya untuk percaya (Lukas 11: 13). Kita bisa melihat hal ini dari pola alamiah seorang anak, dimana ketika dia merasa ada kebutuhan yang tidak terpenuhi maka dia akan meminta kepada orang tua dan orang tua dengan segala pertimbangan dan kemampuannya menyediakan sesuai dengan kebutuhan anak.

Tuhan kita juga memakai cara yang sama dalam mengajarkan kita tentang iman. Saat kita memiliki kebutuhan yang belum terpenuhi, maka kita menyampaikan kebutuhan tersebut kepada Tuhan kita. Dan sesuai dengan keputusan dan kebutuhan kita Tuhan sendiri akan memenuhinya. Saat kita tidak mengungkapkan kebutuhan itu, bagaimana mungkin Tuhan memberikan yang kita butuhkan? Bahkan kita juga tidak akan bisa bertumbuh dalam keyakinan kita karena kita hanya mengandalkan kemampuan kita sendiri. 

Jadi, Tuhan membuktikan kebaikan-Nya saat kita meminta. Tapi kita harus sabar menantikan waktu-Nya untuk memberi apa yang kita perlu. Tuhan seringkali tidak memberikan jawaban langsung karena Dia ingin menguji iman kita.

Kita belajar mempercayai Tuhan dengan memperhatikan bagaimana Tuhan memenuhi kebutuhan kita dan menjawab doa-doa kita. Setiap hal yang Dia lakukan akan mengingatkan kita bahwa Dia adalah Tuhan yang bisa kita andalkan dalam segala keadaan.

 

Action: Sisihkan waktu setiap hari untuk berdoa. Mulailah dengan hati yang bersyukur atas semua hal yang Tuhan sendiri, lalu ungkapkan setiap detail yang terjadi dalam hidupmu secara tulus kepada Tuhan. Yuk lakukan dengan konsisten. 

Ayat Hafalan: Matius 7: 7-8, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”

Ikuti Kami