Membangun Fondasi yang Kuat Atas Keluarga
Kalangan Sendiri

Membangun Fondasi yang Kuat Atas Keluarga

Lori Official Writer
      1113

Shalom, saudara-saudari terkasih dalam Kristus! Selamat memulai minggu ini dengan api semangat yang baru. Dan tak lupa kita perlu membangun iman kita setiap hari dengan terus menghidupi kebenaran Firman Tuhan setiap hari. 

 

Saya mau mengajak Anda untuk merenungkan Firman hari ini.

 

Ayat Renungan: Yosua 24: 15“Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!”

 

Pertanyaan: Bagaimana Anda membangun keluarga yang kuat di dalam Tuhan?

Apakah Anda menyadari jika nilai-nilai kebenaran yang ditetapkan Tuhan untuk pernikahan dan keluarga terus berusaha untuk dipelintir? Yang paling mengkuatirkannya, banyak anak muda mulai kompromi dengan pandangan dunia tentang kebenarannya sendiri. Lalu apa yang seharusnya Anda lakukan sebagai orangtua?

Semuanya dimulai dari keluarga. Tanpa fondasi yang kuat, iblis akan dengan mudah memecah belah, menaklukkan dan menghancurkan sebuah keluarga dengan nilai-nilai yang bertentangan dengan kebenaran Firman Tuhan.

Inilah yang disampaikan Yosua kepada umat Tuhan. Dia mendorong setiap keluarga membangun hubungan yang kuat dengan Tuhan. Karena hidup di luar Tuhan hanya akan mendatangkan kehancuran. Karena itu, dia memilih untuk memimpin keluarganya beribadah kepada Tuhan. “Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!” (Yosua 24:15). 

Beribadah kepada Tuhan artinya menghidupi kebenaran-Nya di dalam kehidupan kita. Setiap kebenaran inilah yang kita terapkan di dalam kehidupan keluarga kita, seperti:

1. Hidup dengan penuh kasih. Kasih Tuhan adalah batu penjuru untuk membangun rumah tangga yang kudus dan kuat. Karena itu baiklah suami istri saling mengasihi, begitu juga orangtua terhadap anak-anaknya. “Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.” (1 Korintus 13: 7)

2. Keluarga menjadi tempat perlindungan yang aman, tempat pemulihan, dan dipenuhi iman dan pengharapan. Menjadi orangtua adalah sebuah kehormatan dari Tuhan. Karena itu setiap orangtua yang hidup di dalam Tuhan akan berjuang untuk melakukan perannya sebaik mungkin di rumah.

3. Membangun mezbah keluarga. Keluarga tanpa doa bagaikan rumah tanpa atap, terbuka dan rentan terhadap segala serangan. Seperti Yosua bersama keluarga yang setia beribadah kepada Tuhan, demikian kita mengambil tanggung jawab untuk membangun mezbah doa dan persekutuan iman di dalam keluarga.

4. Memberi teladan yang baik bagi anak. Orangtua adalah cerminan dari anak. Jadi, hidupi kebenaran Firman Tuhan atas hidup Anda di rumah maka anggota keluarga yang lain akan mengikuti teladan iman Anda. 

Tuhan memegang kendali penuh atas keluarga kita. Karena itu mari memilih untuk membawa seluruh keluarga kita beribadah kepada Dia. 

Ikuti Kami