Shalom saudara. Kiranya hidup Anda dipenuhi oleh kasih dan kebenaran-Nya. Sehingga kebenaran-Nya memerdekakan Anda!
Ayat Renungan: Lukas 4: 18-19 – “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.”
Pertanyaan: Apa hal di dalam hidup Anda yang seolah-olah membuat Anda seperti ditawan?
Di dalam sebuah konflik atau perang, biasanya dua belah pihak yang bertikai akan mencoba menaklukkan musuh dengan strategi menawan orang-orang yang tidak bersalah atau orang penting dari pihak musuh. Para tawanan ini akan diperlakukan sesuai dengan kemauan mereka sendiri; ditindas secara fisik dan mental dan dipaksa melakukan apapun yang mereka mau. Jika berusaha untuk melawan maka risikonya adalah nyawa.
Bayangkan saudara betapa tidak enaknya menjadi tawanan. Ruang lingkup kebebasan kita dibatasi dan hidup kita dipertaruhkan. Tahukah Anda jika keadaan ini sama seperti ikatan dosa yang ada di dalam hidup kita. Kecanduan kita akan sesuatu membuat kita tertawan. Kebiasaan buruk juga bisa membuat kita terikat dan semakin dalam membawa kita kepada dosa.
Namun kabar baiknya, Tuhan Yesus datang ke dunia untuk “memerdekakan yang tertawanan dan tertindas” (Lukas 4: 19). Dia menawarkan kemerdekaan atas belenggu-belenggu yang mengikat kita, baik itu kecanduan, kebiasaan buruk maupun kutuk. Janji-nya adalah bahwa Dia akan memberikan kita kebebasan hidup sepenuhnya ketika kita mau hidup di dalam Dia.
Hidup di dalam Kristus berarti kita menghidupi kebenaran-Nya. Demikian disampaikan dalam Yohanes 8:32, "…dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Jadi, kebebasan ini hanya tersedia bagi mereka yang "tetap dalam Firman-Nya" dan "mau menjadi murid-murid Kristus" (Yohanes 8:31-32). Dan ketika kita memusatkan kebebasan ini di dalam Kristus, maka hidup kita akan diberkati di dalam segala aspek baik fisik, mental, maupun spiritual.
Saudara, hari ini Dia mengundang kita untuk menjadikan-Nya pusat hidup kita. Mari terima undangan Tuhan dengan mengambil komitmen untuk hidup mengikut Dia setiap hari.