Mengasihi Sesama, Bukti Cinta Pada Tuhan
Kalangan Sendiri

Mengasihi Sesama, Bukti Cinta Pada Tuhan

Puji Astuti Official Writer
      1951

Ayat Renungan :  

1 Yohanes 4:19-20, Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. 

Ada pandangan yang berkata bahwa cara kita memperlakukan orang lain adalah cerminan seperti apa kita mencintai diri kita. Itu sebabnya, Tuhan memerintahkan untuk kita mengasihi sesama seperti kita mengasihi diri sendiri. Namun apakah itu benar?  

Pada dasarnya manusia adalah egois, tentu saja ia akan mencintai dirinya sendiri. Jadi apakah itu bisa menjadi pendorong bagi kita untuk mengasihi atau mencintai sesama?  

Tanpa perjumpaan dengan Tuhan, maka hal itu tidak bisa kita lakukan. Keegoisan manusiawi kita, akan membuat kita sulit mengasihi orang lain dengan tulus. Yang terjadi adalah kita akan saling memanfaatkan untuk kepentingan diri sendiri.  

Itu sebabnya 1 Yohanes 4:19 menjadi sebuah pernyataan yang penting, “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.” Saat Allah menjangkau kita, dan memberikan Putra-Nya yang tunggal bagi kita karena kasih-Nya yang besar itu, maka kita yang seharusnya mati menerima kehidupan yang kekal.  

Kasih Allah yang dibuktikan dengan pengorbanan Yesus di kayu salib itu menjadi kunci pemulihan kita, dimana kita orang yang berdosa menerima kasih Tuhan. Karena kita sudah mengalami kasih Allah tersebut, maka kita bisa mengasihi orang lain.  

Bagaimana cara kita mengasihi sesama kita? Yaitu dengan meneladani cara Tuhan mengasihi kita, bukan hanya dengan perkataan, namun dengan tindakan nyata.  

Itu sebabnya Tuhan Yesus berkata, “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” (Yohanes 13:35) 

Kasih sudah seharusnya menjadi ciri dari murid-murid Tuhan. Mengapa? Karena kasih adalah DNA dari Tuhan sendiri, Dia adalah kasih, maka kita anak-anak-Nya seharusnya mewarisi karakter-Nya yang penuh kasih. Tindakan penuh kasih yang kita lakukan tentunya bukanlah tanpa tujuan, namun untuk membawa berita keselamatan bagi orang lain. 

Apakah diri kita sudah dikenal sebagai seorang yang penuh kasih?  

Action : Perkenalkan Tuhan melalui setiap tindakan kasih Anda  

Ayat Hafalan : 1 Yohanes 3:8, “Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.” 

Ikuti Kami