Nilai yang Termahal Bagi Tuhan
Kalangan Sendiri

Nilai yang Termahal Bagi Tuhan

Lori Official Writer
      2033

Ayat Renungan:

Matius 16: 24, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.”

 

Di dalam sebuah komunitas pelayanan, baik di rumah, di gereja, maupun di dalam persekutuan, yang termahal yang Tuhan minta dari kita bisa tentang pengorbanan kita akan waktu. Misalnya saat kita rela hidup berpisah dengan keluarga atau orang-orang yang kita kasihi. Atau ada juga yang berkorban uang dimana sebagian besar uang yang kita miliki kita berikan untuk pelayanan Tuhan. 

Tahukah bahwa pengorbanan kita akan menyenangkan hati Tuhan. Di dalam Matius 16: 24 berkata, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” Setiap orang yang mau mengikut Tuhan, dia harus menyangkal diri artinya menanggalkan semua tentang diri kita. Keegoisan, kekerasan pikiran, pemberontakan dan kedagingan kita perlu kita sangkal, dan kita perlu mengenakan kerendahan hati dengan menganggap yang lain lebih utama dari diri kita sendiri. 

Lalu kita juga perlu “memikul salib”, artinya bukan sekadar mengenakan kalung salib tetapi membayar harga untuk mengikut Tuhan. Inilah yang dilakukan orang-orang beriman yaitu bahkan memberi nyawanya untuk mengikut Tuhan. 

Pengorbanan kita adalah yang termahal bagi Tuhan! Kita mau menunjukkan kasih kita kepada Tuhan dengan rela mengorbankan segalanya. 

Dan yang tak kalah penting adalah mengikut Tuhan karena kita menyadari bahwa Dia adalah satu-satunya Tuhan atas hidup kita. Sehingga kita mau ikut kata Tuhan, ikut waktu-Nya dan ikut jalan-jalan-Nya. Jika kita sudah berjalan di track ini, maka kita sudah berada di jalur yang benar karena kemuliaan Tuhan akan dinyatakan melalui kehidupan kita. 

Sebagai penutup kita bisa merenungkan kutipan ini “No blood no glory.” Jika tidak ada pengorbanan tidak ada kemuliaan. “No cross no glory.” Jika tidak ada salib tidak ada kemuliaan. Mari belajar hal-hal yang paling sederhana untuk berkorban demi Dia.

 

Action: Apa bagian dari hidupmu yang yang masih belum bisa kamu berikan secara maksimal untuk melayani Tuhan? Apakah kamu masih perhitungan dengan waktu, materi atau tenaga untuk kepentingan Tuhan? Bagikan bersama orang terdekatmu maupun rekan sekerjamu dan mulailah saling mendoakan.

Ayat Hafalan: Filipi 2: 3, “...hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri.”

Hak cipta @Maria Kaesmetan

Ikuti Kami