Ayat Renungan:
Kejadian 1: 1-3, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.”
Mazmur 33: 9, “Sebab Dia berfirman maka semuanya jadi. Dia memberi perintah maka semuanya ada.”
Tuhan mengerjakan segala sesuatu berdasarkan kepada kebenaran firman-Nya. Saat kecil kita pasti pernah dijanjikan orangtua kita sebuah reward mungkin atas prestasi kita di sekolah ataupun pencapaian lainnya. Mereka mungkin berkata, “Kalau kamu juara di kelas, papa mama akan belikan sepeda baru.” Reward ini pada akhirnya memacu kita untuk sungguh-sungguh belajar karena kita terus mengingat akan janji itu dan setelah kita mencapainya, orangtua kita akhirnya membelikan sepeda itu. Saat janji itu ditepati, kita pasti akan merasa senang sekali!
Tapi dalam prosesnya, sebelum kita memperoleh janji itu pasti kita akan terus menagihnya bukan? Kita mau orangtua kita tetap mengingat janjinya. Tahukah bahwa ketika orangtua kita sendiri selalu menepati janjinya, maka Bapa Surgawi kita pun melakukan hal yang sama kepada kita. Dari kitab Kejadian sampai Wahyu, kita bisa membaca bahwa semuanya berisi tentang janji Tuhan. Segala macam bentuk kehidupan kita semuanya dituliskan di dalam Alkitab. Dia berjanji bahwa kita akan memperoleh kesehatan, hubungan, pekerjaan dan rancangan terbaik dan berhasil atas kita.
Karena itu, seperti seorang anak kecil yang terus menagih janji orangtuanya begitu juga dengan kita yang juga perlu melakukan hal yang sama kepada Bapa di Surga. Kita perlu memperkatakan janji-Nya melalui setiap doa-doa kita. Di kitab Kejadian 1: 1-3 disampaikan bahwa pada waktu Allah menjadikan bumi, semua dalam keadaan belum berbentuk. Namun hanya dengan memperkatakan “Jadilah Terang.” Maka semuanya jadi.
Allah menciptakan segala sesuatunya hanya lewat perkataan. Seperti disampaikan di dalam kitab “Maka berfirmanlah Tuhan...” Setiap firman-Nya mengingat kita akan janji-Nya dan kita perlu memperkatakannya kembali. Inilah yang juga dilakukan Tuhan Yesus ketika sedang dicobai di padang gurun. Ia berkata “Ada tertulis.” Jadi kita juga perlu melakukan hal serupa. Mari memperkatakan firman Tuhan atas persoalan, situasi dan orang-orang yang membutuhkan terobosan dan kemenangan dalam hidupnya.
“Sebab Dia berfirman maka semuanya jadi. Dia memberi perintah maka semuanya ada.” (Mazmur 33: 9)
Jadi, apakah kita mau mengalami kuasa firman Tuhan? Mari berpraktek dengan memperkatakan firman-Nya hari ini!
Ayat Hafalan: Bilangan 6: 24-26, “TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.”
Hak cipta @Maria Kaesmetan