Waspada Dengan Kondisi Imanmu!
Kalangan Sendiri

Waspada Dengan Kondisi Imanmu!

Lori Official Writer
      1960

Ayat Renungan:

Wahyu 3: 15-19, "Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!"

Lukas 9:23, "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku."

 

Pernahkah kita merasa bahwa kehidupan rohani kita sedang suam-suam kuku? Tidak panas dan juga tidak dingin! Kita seperti sedang berjalan tanpa arah dan tanpa semangat. Berhati-hatilah karena jika kita membiarkannya maka iman kita akan perlahan-lahan redup dan menjadi mati. 

Tuhan sendiri memanggil kita, orang-orang percaya untuk menjaga api iman kita terus menyala. Bagaimana cara? Sangat mudah! Seperti disampaikan dalam Wahyu 3: 17-18, "Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat."

Bagaimana kita bisa menjadi orang-orang percaya yang selalu penuh dengan api Tuhan? Mari melakukan lima langkah ini:

Pertama, akui kelemahan kita. Kita harus berani mengakui bahwa kita adalah manusia lemah. Tidak perlu malu. Sama seperti belajar mengendarai sepeda, pasti ada masa-masa sulit. Yang penting, kita mau bangkit dan terus belajar.

Kedua, selalu mencari Tuhan. Sisihkan waktu untuk membaca Alkitab, berdoa, dan menyembah. Seperti berbicara dengan seorang sahabat, sampaikan segala isi hati kita dan dengarkanlah apa yang Tuhan ingin sampaikan untuk kita lakukan.

Ketiga, bergabunglah dengan komunitas orang percaya. Cari komunitas yang dapat membantu pertumbuhan iman kita, bisa di lingkungan gereja atau di persekutuan di luar gereja. Orang-orang percaya lainnya bisa menjadi sumber pendukung atas hidup kita.

Keempat, lakukan perbuatan baik. Tidak perlu harus melakukan hal-hal yang besar. Mulailah dengan membangtu tetangga yang membutuhkan, tersenyum pada orang-orang yang kita temui, atau membantu teman yang sedang kesulitan. Hal-hal kecil yang dilakukan dengan tulus akan menumbuhkan api iman di dalam diri kita.

Kelima, teruslah belajar dan bertumbuh. Iman seperti sebuah tanaman yang butuh air dan pupuk supaya bisa terus bertumbuh. Kita bisa belajar dari banyak sumber, bisa melalui seminar, membaca buku-buku Kristen, atau menggali Alkitab bersama teman-teman di persekutuan kita. 

Mari merenungkan Lukas 9:23, "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku." Jadi mari memenuhi panggilan ini dengan menjadi orang-orang percaya yang penuh di dalam iman. Sehingga apapun yang kita lakukan di dalam hidup kita semuanya bertujuan untuk memuliakan Tuhan!

 

Action: Ambil satu langkah sederhana yang bisa kamu lakukan setiap hari untuk menumbuhkan imanmu. Jika kamu tidak bisa melakukannya sendiri, cobalah untuk membuat tantangan bersama pasangan, teman atau rekan kerjamu.

Ayat Hafalan:  Roma 12: 11, "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan." 

Ikuti Kami