Ayat Renungan:
Galatia 3: 3, “Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?”
Matius 15: 8-9, “Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.”
Apakah kita mencari Tuhan ketika kita terdesak? Atau apakah kita masih sering memilih dekat dengan Tuhan karena ketakutan kita? Kita sering kali memperlakukan Tuhan sebagai pahlawan super yang ketika kita sedang terjerat rasa takut dan keadaan mengerikan, Dia akan segera hadir menolong kita. Atau menjadikan kehidupan kerohanian kita sebagai alat untuk meyakinkan orang lain bahwa kita adalah orang-orang Kristen yang taat.
Jemaat di Galatia juga melakukan hal yang sama. Mereka adalah orang-orang yang hidup di dalam Roh Tuhan, tetapi akhirnya memilih menjalani hidup dengan keinginan mereka sendiri. Seperti disampaikan dalam Galatia 3: 3, “Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?”
Iman yang sejati bicara tentang mempercayai Tuhan. Sebagai anak-anak Tuhan, hidup kita dimulai dengan hubungan dengan Tuhan, dijalani dengan iman dan berakhir dengan iman! Kita tidak bisa menjadikan ketakutan atau pandangan dunia sebagai alasan beriman di dalam Tuhan. Seperti yang dilakukan oleh bangsa Israel, seperti ditulis dalam Matius 15: 8-9, “Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.” Hubungan kita dengan Tuhan bukan tentang penampilan luar, tetapi sebuah ikatan hubungan yang mendalam antara kita dengan Tuhan. Seumpama carang yang melekat dengan pokok anggur (Yohanes 15: 1-8).
Mari menyelidiki hati kita supaya tidak terjebak dengan kehidupan rohani yang keliru. Dalam keadaan baik maupun sulit hidup kita, kita perlu memastikan kedalaman kasih kita kepada Tuhan tetap terjaga. Tuhan mencari orang-orang yang memiliki iman yang murni dan percayalah penyertaan-Nya akan selalu mengikuti.
Action: Ambil 5 menit mendengar lagu “Selidiki Aku (Tetap Setia)” di bawah ini.
Ungkapkan isi hatimu kepada Tuhan secara pribadi.
Ayat Hafalan: Ulangan 8: 2, “Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.”