Satu Kata Negatif yang Menghancurkan Puluhan Kata Positif
Kalangan Sendiri

Satu Kata Negatif yang Menghancurkan Puluhan Kata Positif

Lori Official Writer
      2681

Ayat Renungan:

Kolose 3: 21, “Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.”

 

Bullying, kata-kata negatif, ideologi yang salah, semua ini ditawarkan oleh dunia kepada anak-anak kita. Lingkungan tempat di mana mereka berada sangat jahat! Lalu apakah ketika mereka pulang mereka juga mendapati hal-hal negatif yang sama? 

Kolose 3: 21 menyampaikan, “Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.” Apakah saat anak pulang ke rumah, orang tua masih melukai anak secara verbal atau melakukan kekerasan fisik karena salah menaruh barang? Orang tua yang negatif hanya akan menghasilkan anak-anak yang tidak aman! 

Tuhan mengasihi setiap anak. Karena melalui mereka Ia menaruh warisan kekal yang akan turun temurun (Ulangan 6: 6-9). Orang tua adalah mitra Tuhan untuk memastikan warisan ini sampai dari generasi ke generasi. Jadi, jika kita mau membesarkan anak yang percaya diri, kita harus membangun mereka daripada menghancurkan mereka. Orang tua perlu memberikan lebih banyak pujian daripada kata-kata merendahkan. Karena dampaknya begitu besar seperti disampaikan dalam Amsal 16: 24 bahwa, "Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang."

Banyak orang tua yang berpikir, “Anak perlu mendapatkan hal positif dan negatif secara seimbang supaya mereka bisa belajar dari dua sisi yang berbeda.” Tapi dengan tegas firman Tuhan berkata TIDAK! Bahkan kalau bisa kita perlu memberi anak 10 pujian untuk 1 hal negatif yang mereka terima. Kenapa? Karena satu kata-kata negatif akan sangat membekas di dalam ingatan anak. Sama halnya saat kita mendapat 10 pujian dan satu kritikan, mana hal yang paling kita ingat? Satu kata negatif akan sangat mudah menghancurkan puluhan kata positif. 

Jadi, setiap anak perlu mendapatkan lingkungan yang baik. Anak membutuhkan orang-orang yang memberi mereka hal-hal positif sekaligus mengajarkan mereka tentang realita dan cara untuk menghadapinya. Hari ini, jika kita adalah orang tua mari mengoreksi kembali pola pengasuhan kita. Dan jika kita masih belum memiliki anak atau belum menikah, kiranya renungan ini jadi bekal pemahaman untuk kita bisa terapkan ketika sudah dipercayakan keturunan. 

 

Action: Sebagai orang tua apakah kamu mewariskan pengasuhan yang salah kepada anak-anakmu dari masa lalu? Dan sebagai anak, mari selesaikan luka atas perkataan negatif yang pernah disampaikan terhadapmu dan lepaskan pengampunan bagi mereka termasuk orang tuamu.

Ayat Hafalan: Titus 2: 6-7, “Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik.”

Ikuti Kami