Apa yang Kita Alami, Semuanya untuk Kebaikan Kita
Kalangan Sendiri

Apa yang Kita Alami, Semuanya untuk Kebaikan Kita

Lori Official Writer
      2658

Ayat Renungan: 

Yesaya 41:13, "Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau." 

Roma 4: 20-21, "Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.”

 

Tuhan tidak pernah salah dan tidak pernah membuat kesalahan. Dia selalu tepat waktu menepati janji-janji-Nya. Dia mengetahui segala hal tentang kehidupan kita, baik yang sedang terjadi sekarang maupun yang akan datang. Tuhan juga telah merancang rencana yang baik untuk kita.

Dalam perjalanan hidup kita, pasti ada banyak pengalaman yang kita alami. Ada masa-masa kebahagiaan dan sukacita, namun juga ada masa-masa kelam. Terkadang, ada hal-hal yang terjadi di luar kendali kita. Masa-masa sulit ini terkadang membuat kita merasa terjebak dan bahkan menyalahkan Tuhan.

Contohnya, ada seorang wanita yang sangat terpukul karena kehilangan ibunya secara tiba-tiba. Kejadian ini sangat menyakitkan dan membuatnya merasa kecewa kepada Tuhan. Rasa gelap dan kehilangan ini membuatnya merasa tak mampu melanjutkan hidupnya. Namun, di saat terpuruknya, datanglah seorang sahabat yang menceritakan pengalaman serupa yang dialaminya puluhan tahun yang lalu.

Sahabatnya ini adalah bukti nyata bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan seseorang. Melalui kesaksian penderitaannya dulu, sahabatnya itu memahami bahwa Tuhan selalu setia. Semua penderitaan itu melatihnya menjadi wanita yang kuat dan peka terhadap kebutuhan orang lain, sehingga dia dapat melayani dengan hati yang tulus. Dia berharap temannya juga dapat memperoleh kekuatan dari Tuhan.

Dari kejadian ini, wanita tersebut belajar dua hal yang berharga:

1. Merespons situasi: Ada tiga hal yang membuat wanita itu merenung tentang dirinya sendiri, yaitu percaya kepada Tuhan, mengandalkan diri sendiri, dan merasakan kepahitan melalui kepergian ibunya. Respons yang kita berikan dalam situasi sulit akan memengaruhi apakah kita menjadi kuat atau rapuh. Wanita tersebut menyadari bahwa satu-satunya cara adalah menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan, karena hanya Dia yang dapat memberikan kekuatan. Ketika dia melepaskan ketakutannya, mengandalkan janji Tuhan, hidup dalam Firman Tuhan, dan mengikuti petunjuk-Nya setiap hari, akhirnya dia memperoleh kekuatan baru untuk mengatasi masalahnya dan menyaksikan kehadiran Tuhan yang nyata.

2. Melalui penderitaan: Wanita ini belajar bahwa Tuhan memiliki kuasa yang besar, seperti yang tertulis dalam Kitab Roma 4:21, "Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.” Tuhan berjanji kepada wanita ini bahwa Dia tidak akan meninggalkannya dan akan memegang tangannya (Ibrani 13:5, Yesaya 41:13). Wanita ini mencari Tuhan dengan tekun, dan Tuhan membuktikan kehadiran-Nya dalam hidupnya. Tuhan memberikan keluarga rohani yang baru baginya untuk mendukung, menguatkan, dan membimbingnya. Meskipun dia kehilangan orangtuanya, Tuhan menyediakan jalan baru baginya sehingga dia memiliki keluarga Allah yang baru.

Seperti permata yang harus melalui proses yang menyakitkan agar menjadi indah, demikian juga Tuhan mempersiapkan kita agar menjadi saksi bagi orang lain.

 

Action: Situasi sulit apa yang yang hari-hari ini membuatmu mulai putus asa? Carilah Tuhan di tengah masa sendirimu dan minta kekuatan dari Roh Kudus untuk bisa bertahan melalui setiap persoalan.

Ayat Hafalan: Roma 8: 28, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

Ikuti Kami