Harga Untuk Sebuah Komitmen
Kalangan Sendiri

Harga Untuk Sebuah Komitmen

Lori Official Writer
      1954

Ayat Renungan:

Matius 16: 24-25, Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

Daniel 3: 17, “Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja…”

 

Tahukah bahwa komitmen adalah sesuatu yang benar-benar kita lakukan karena kita yakin benar dengan siapa kita bermitra, atau dengan siapa kita mengikat janji, atau dengan siapa kita sama-sama mau berjalan. Kita juga perlu meyakini bahwa orang yang kita ajak bermitra dan mengikat janji adalah pribadi yang bukan hanya membuat kita merasa diberkati tetapi dia juga memiliki nilai luhur yang dapat membuat kita semakin naik dan bertumbuh.

Namun hari ini kita akan berbicara tentang komitmen kepada Tuhan. Kita perlu memahami bahwa berkomitmen kepada Tuhan bukan karena kita diajak orang atau supaya kita mendapat sesuatu yang menguntungkan. Tapi komitmen berbicara tentang kasih kita kepada Tuhan. Jadi apa yang sebenarnya menjadi sebuah nilai yang perlu kita miliki saat mengikut Tuhan?

Pertama, jika kita mengikut Tuhan kita perlu rela untuk menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Dia (Matius 16: 24-25). Ini menjadi patokan bahwa “hidupku bukan aku lagi tetapi Kristus”. Jadi orang yang berkomitmen kepada Tuhan, maka dia akan rela menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Inilah yang disampaikan dalam Filipi 1: 21, “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.”

Kedua, menjadikan Tuhan sebagai pusat kehidupannya. Inilah yang dilakukan oleh Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Mereka yakin bahwa Allah berkuasa. Seperti disampaikan dalam Daniel 3: 17, “Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja…”

Jadi untuk kita mengikut Tuhan, itu semua bukan hanya sekadar perkataan belaka! Tapi kita perlu menunjukkannya melalui tindakan kita; seperti rela berkorban nama baik bahkan nyawa. Bagaimana dengan kita? Apa hal berat yang hari-hari ini kita hadapi sebagai harga yang harus kita bayar karena mengikut Tuhan? Mungkin kita disakiti, ditinggalkan atau kehilangan nama baik. Apakah semua itu menjadi tantangan dalam hidup kita dan membuat iman kita seolah goyah? 

Hari ini mari tingkatkan iman kita bukan hanya sekadar perkataan, tetapi mengambil komitmen untuk Tuhan dan mau membayar harga berapapun itu. Saat kita mau meningkatkan iman kita maka kita bisa mengalami berkat dan mukjizat dalam hidup kita.

 

Action: Apa pengorbanan terbesar yang pernah kamu lakukan karena iman di dalam Kristus? Mari bagikan bersama orang-orang terdekatmu pagi ini.

Ayat Hafalan: Filipi 1: 21, “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.”

Hak cipta @Maria Kaesmetan

Ikuti Kami