Menjadikan Tuhan Sebagai Pusat Hati Kita
Kalangan Sendiri

Menjadikan Tuhan Sebagai Pusat Hati Kita

Yenny Budhihartono Contributor
      2598

1 Raja-raja 11:10-11

“dan yang telah memerintahkan kepadanya dalam hal ini supaya jangan mengikuti allah-allah lain, akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan TUHAN. Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Salomo: "Oleh karena begitu kelakuanmu, yakni engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari padamu dan akan memberikannya kepada hambamu.”

 

Bacaan setahun : Mazmur 121; 2 Yohanes 1; Yehezkiel 42, 25

Salomo dikenal sebagai seorang raja yang bijaksana. Hikmat dan pengetahuannya tidak terkalahkan oleh raja sebelum maupun sesudah dia. Semua diberikan Tuhan karena Salomo lebih menghendaki hikmat dibandingkan kekayaan (1 Raja raja 3:3-14). Pada mulanya juga, Salomo hidup dengan benar dihadapan Tuhan (1 raja raja 3:3).

Hati adalah pusat kehidupan kita. Memiliki hati yang memandang kepada Tuhan sangatlah penting. Ketika Salomo mengizinkan hatinya berpusat kepada keinginan sendiri, maka tanpa disadarinya dia semakin melakukan apa yang menjadi kehendak hatinya, yaitu kehendak daging dan bukan Allah. Waktu dan keadaan membuat Salomo semakin Berjaya. Dia pun mengambil banyak istri dan gundik (700 istri dan 300 gundik) yang tidak seiman. Hatinya juga mulai condong kepada allah lain. Hal ini melukai hati Tuhan

1 Raja-raja 11:6 (TB) - dan Salomo melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti TUHAN, seperti Daud, ayahnya.

sehingga akhirnya konsekuensi dosa harus dia terima.

1 Raja-raja 11:9 (TB) Sebab itu TUHAN menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya."

Pada akhirnya, kerajaan Salomo akhirnya terpecah setelah dia melukai hati Tuhan. Selain itu, bangsa Israel pun harus mengalami masa pembuangan di negeri lain.

Kembali kepada kita, dimana pusat hatimu sekarang?

Penting agar kita selalu menjaga hati agar tetap berpusat pada Tuhan dan bukan kehendak daging. Janganlah berbuat dosa, agar kita tidak menuai yang buruk sesuai dengan hukum tabur-tuai.

Amsal 4:23 (TB) Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Artinya hati kita sangat penting dan harus selalu waspada, karena melalui hati semuanya bermula dan kemudian terpancar.

Keadaan bisa berubah, waktu boleh membawa kita menuju sesuatu yang berbeda, namun hati kita tidak boleh berubah. Pusat hati kita tetap Tuhan dan kehendak-Nya. Kesetiaan kita harus teruji di dalam segala keadaan hidup kita sampai pada akhirnya kita menyelesaikan rencana dan kehendak Allah dalam hidup kita.

Tuhan Yesus memberkati

Ikuti Kami