Matius 5: 42
Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.
Bacaan setahun : Mazmur 22; Matius 22; Yesaya 1-2
Ayat yang kita renungkan hari ini adalah bagian dari khotbah Tuhan Yesus di Bukit kepada orang-orang yang mengikuti Dia. Tuhan Yesus sedang menyampaikan nilai-nilai kerajaan Allah, yang lebih mulia dari sekedar melakukan kewajiban agamawi. Penekanan pada sikap hati dan tindakan yang didasarkan kasih lebih penting daripada sekedar menjalankan aturan-aturan agama.
Salah satu bagian penting dari sikap mengasihi sesama adalah dengan memberikan pertolongan saat orang lain membutuhkan. Dikatakan, “Berilah… jangan menolak…”
Ini adalah perintah Tuhan bagi kita. Tentu hal ini mensyaratkan dua hal. Pertama, kita memiliki sesuatu untuk diberikan. Kedua, memang orang yang meminta tersebut adalah benar-benar membutuhkan. Kita tentu tidak dapat memberikan sesuatu yang kita tidak miliki, bukan? Demikian juga, kita perlu memastikan bahwa orang tersebut benar-benar membutuhkan.
Menolong orang lain yang sedang membutuhkan adalah sikap yang perlu kita kembangkan dalam hidup kita. Dibutuhkan kesediaan untuk berkorban. Bukankah Tuhan Yesus sudah memberi teladan kepada kita? Dia mengorbankan diri-Nya karena Dia mengasihi kita. Demikian juga kita harus saling tolong menolong. “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.”, demikian perkataan Paulus kepada jemaat di Galatia (Galatia 6:2).
Sahabat, ketika kita mengulurkan tangan bagi yang membutuhkan, kita sedang menyatakan kasih Tuhan kepada orang yang kita tolong. Kita menjadi perpanjangan tangan Tuhan bagi mereka. Bisa jadi, kita adalah jawaban doa yang selama ini dinantikan. Jadi, marilah kita melakukannya dengan sukacita.