Kisah Para Rasul 8: 5
Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu38[/kitab]; [kitab]ITimo2[/kitab]; [kitab]Yesay29-30[/kitab]
Apakah ada tembok yang menghambat dunia
Anda? Apakah Anda merasa sedang berdiri di satu sisi yang lain? Dalam Yohanes 4:
9 disebutkan tentang adanya benteng pemisah antara orang Yahudi dan Samaria di sana.
Namun kehadiran Yesus mengubah aturan-aturan
kuno tersebut. Dia benar-benar menerapkan aturan yang berbeda. Dia justru menghabiskan
waktu berbincang dengan seorang wanita Samaria (baca Yohanes 4: 1-26). Dia menerobos
aturan-aturan budaya tabu yang menempatkan sebagian orang terpinggirkan di luar tembok. Dia adalah pribadi yang hendak meruntuhkan tembok pemisah itu.
Itu sebabnya Yohanes mengirim Filipus
ke Samaria (baca Kisah 8: 5-7; Kisah 8: 12). Pelayanan penginjilannya membawa kebangkitan
besar di seluruh kota Samaria, baik laki-laki dan perempuan akhirnya menerima baptisan.
Saat mendengar hal itu, Yohanes dan Petrus datang ke sana untuk menyaksikan kebenaran
kabar tersebut. Lalu mereka menumpangkan tangan atas orang-orang Samaria itu dan mereka menerima Roh Kudus (Kisah 8: 15-17).
Pembaharuan yang terjadi di tengah-tengah
orang Samaria semata-mata karena pemberitaan tentang Yesus. Yesus menjadi alasan
mereka untuk menerima kehidupan yang baru yang berasal dari Allah. Baptisan dan
pencurahan Roh Kudus ibarat sebuah kekuatan besar yang berhasil meruntuhkan tembok
pemisah yang dibangun orang-orang Samaria yang hidup dalam budaya yang kental dan pengalaman masa lalu yang pahit.
Jadi, jika Anda merasa sedang berada di
sisi luar tembok dan merasa tertolak, saat ini buang pikiran itu. Yesus sudah meruntuhkan
tembok pemisah. Itu buktinya bahwa tak lagi ada pemisah yang membuat Anda merasa berada di luar tembok. – Max Lucado
Yesus adalah sosok yang berani meruntuhkan segala tembok-tembok pemisah di
antara kita