Mazmur 59: 16
Tetapi aku mau menyanyikan kekuatan-Mu, pada waktu pagi aku mau
bersorak-sorai karena kasih setia-Mu; sebab Engkau telah menjadi kota
bentengku, tempat pelarianku pada waktu kesesakanku.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu52[/kitab]; [kitab]Marku2[/kitab]; [kitab]Yesay57-58[/kitab]
Sejak ketiga
anak saya mendapatkan surat ijin mengemudi mereka, mengikuti cara mengemudi mereka
adalah proses. Dan demi kebahagiaan mereka, saya tidak pernah berkomentar tentang
keahlian mengemudi mereka. Saya tidak mau melontarkan kritikan apapun. Mungkin karena itulah mereka selalu bersedia memberikan tumpangan untuk saya.
Sejak kehilangan
penglihatan, saya selalu dituntut masuk ke mobil oleh anak saya Jeff. Saya akan
memegang lengannya. Dia lalu membuka pintu mobil dan berkata, “Biar aku bantu ibu.”
Saat dia mulai menutup pintu, dia kembali menyuruh saya, “Tarik kakimu bu. Ada kabel menggantung di depan.”
“Astaga!”
kataku. Lalu saya duduk di kursi dengan satu lengan, saya meraih atap mobil yang
tepat di atas kepala saya. “Maaf ibu, aku perlu mengelem kabel itu kembali,” ucap Jeff.
Lagu pop yang
terdengar keras mengejutkanku. “Apa itu?” tanyaku. “Hanya kawat radio yang longgar, harus membantingnya kuat supaya kembali bekerja.”
Mobil Jeff memang
tampak sudah tua dan butuh dipensiunkan. Tetapi penampilan Jeff? Menawan, sangat
bertolak belakang! Cukuran yang rapi, potongan rambut yang bersih dan memakai pakaian
bermerek. Kondisi mobil Jeff dan penampilannya secara pribadi mencerminkan hidup
saya. Saya menemukan hal yang tak lagi berfungsi di sepanjang kehidupan saya. Kesulitan
telah berkarat dalam jiwa saya, membengkokkan kepercayaan diri saya, dan menggeser tujuan saya. Terlalu usang, saya adalah calon sampah yang akan dibuang.
Tetapi ketika
saya merasakan semuanya akan runtuh, saya mulai menjaga dan merawat hidup saya,
terutama iman saya dalam Kristus. Dalam setiap pencobaan yang saya lalui, imanlah yang memampukan saya untuk bisa melaluinya.
Ketika saya
kehilangan penglihatan saya, saya takut hidup dalam kegelapan. Tetapi Allah berjanji
untuk menjadi pelita bagi kaki saya dan terang bagi jalan saya (Mazmur 119:
105). Suami saya tiba-tiba dipecat dari pekerjaannya dan menjadi pengangguran. Kondisi
keuangan kami terancam. Tetapi firman Tuhan mengingatkan saya. “Apabila engkau menyeberang melalui air,
Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan
dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau. (Yesaya 43: 2)
Setiap kali
kondisi menyakitkan muncul dan membuat saya begitu emosional, jiwa saya ditenangkan
dengan iman dan kepercayaan saya kepada firman Tuhan. Inilah jaminan yang diberikan
Tuhan kepada kita, sang ahli mekanik yang mampu memperbaiki setiap kerusakan hidup
kita. Dalam firman-Nya, Tuhan menulis jaminan itu dengan tegas: Tidak Ada Kadaluarsa – Lunas Dibayar Dengan
Anak Domba Allah, Yesus. – Janet Perez Eckles
Saat badai hidup datang mengancam, berpeganglah teguh pada firman Tuhan yang
memberikan kehidupan