Pelajaran Hidup dari Berenang
Kalangan Sendiri

Pelajaran Hidup dari Berenang

Lori Official Writer
      10025

Yohanes 7: 28

Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup

 

Seorang anak berusia 21 tahun yang sudah mulai berenang sejak usia 3 tahun dan telah ikut dalam beragam lomba renang professional menasehati seorang pria berusia 40-an tahun yang tidak pernah berenang. Tetapi sang pria berdalih sekalipun dirinya sebenarnya ingin sekali bisa berenang, tetapi dia hanya ingin melakukannya dengan teknik yang mudah di pelajari.

Namun menjadi kesalahan besar ketika dia tidak tahu bahwa ternyata saat berenang air menahan tubuhnya jika dia bersikap tenang. Saat Anda berenang didampingi seorang pelatih, dia tentu akan terus mengawasi Anda bukan? Dia mengatakan kepadanya, “Saya di sini, saya tidak akan meninggalkan Anda terluka.”

Ya. Ketika Anda berenang dengan rileks dan santai, tubuh Anda akan mengambang di permukaan air. Namun ketika mulai timbul keraguan dan ketakutan yang membuat Anda tergesa-gesa, maka tubuh Anda akan tenggelam ke dalam air. Kita bisa memetik empat pelajaran hidup dari berenang yaitu:

Seorang pelatih akan selalu hadir: Seberapa sering kita bertindak seolah-olah Tuhan tidak hadir ketika kita melalui tantangan hidup? Kita menjadi terjebak dan menenggelamkan suara Roh Kudus karena ketakutan kita begitu melumpuhkan. Kita tidak membiarkan Tuhan bekerja. Ulangan 31: 6 berkata, “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."

Jika kita mendengar instruksi Tuhan ketika kita takut, kita akan mengapung dan tidak akan tenggelam.

Air adalah teman kita: Air di dalam Alkitab adalah lambang dari kehidupan baru, janji-janji Tuhan, pengudusan dan sebagainya (baca Yohanes 7: 38; Mazmur 65: 9; Efesus 5: 26). Firman Tuhan ada untuk memberikan kita perintah dan pembaharuan setiap hari. Mazmur 119: 105 berkata, “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku”.

Ketika hidup terasa berat, apakah kita percaya kepada firman agar kita bisa bertahan dan mengapung atau kita cenderung ragu dan tidak percaya dengan ketidakmampuan kita?

Kacamata renang: Tuhan ingin kita menggunakan mata iman kita untuk melihat bagian paling dasar di bawah kolam renang dan hal itu tidak menakutkan sama sekali. Roma 1: 17 berkata, “Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."

Membaharui pikiran: Pikiran negatif hanya akan mengacaukan hidup kita. Efesus 4: 23 berkata, “supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu”. Sepanjang kita hidup, kita harus mengandalkan Firman Tuhan supaya roh dan pikirkan kita dibaharui setiap hari.

Jadi, hidup itu ibarat berenang bahwa kita hanya perlu percaya kepada pelatih kita yaitu Tuhan, menikmati air seperti menikmati hidup tanpa ketakutan, dan memakai kaca mata renang atau firman Tuhan sebagai pemandu hidup kita. – Towera Nyirenda Loper

 

Hidup ibarat berenang, yang kita perlukan hanya perlu percaya kepada Tuhan dan mengikuti firmannya

 

Ikuti Kami