Ubah Sesuatu = Ubah Diri
Kalangan Sendiri

Ubah Sesuatu = Ubah Diri

Lori Official Writer
      8054
Show English Version
Ratapan 3: 40

Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita, dan berpaling kepada Tuhan.

 

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu89[/kitab]; [kitab]Lukas1[/kitab]; [kitab]Ulang25[/kitab]

Tak ada seorang pun yang bisa mengubah segalanya. Tetapi setiap orang bisa mengubah dirinya sendiri. Ketika hidup terasa sangat berantakan, mengetahui hal yang perlu diubah dan yang tidak perlu diubah dapat memberi perubahan besar.

Kita tidak dapat mengubah masa lalu. Kita tidak akan dengan gampangnya bisa mengubah orang terdekat kita; orang tua, pasangan atau anak. Atau mengubah karunia dan talenta yang diberikan Allah kepada kita, cacat yang melekat pada diri kita, bahkan mengembalikan orang yang kita cintai.

Penderitaan terbesar yang akan kita alami saat diperhadapkan pada kekacauan itu adalah berusaha  mencari kedamaian dan menerima segala hal yang kita tak bisa ubah dengan terpaksa. Kita melakukannya demi orang yang kita kasihi dan demi diri kita sendiri.

Hal itu membuat kita menyadari bahwa kita tidak punya kemampuan untuk mengubah segala sesuatu, selain daripada terlebih dahulu mengubah diri sendiri. Ketika dunia tengah kacau, Yeremia menulis dalam Ratapan 3: 40, “Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita, dan berpaling kepada Tuhan”.

Adakah sesuatu yang terjadi dalam hidup kita saat ini yang tidak sejalan dengan keinginan Tuhan? Masa krisis bisa membantu kita untuk memfokuskan mata kita pada sesuatu yang paling penting, yaitu YESUS.

Untuk menyusun kembali hidup kita sesuai dengan cara Tuhan, kita perlu mengevaluasi diri. Kita butuh menelaah secara detail setiap aspek dalam hidup kita. Meneliti hubungan kita dengan Tuhan, pasangan, anak-anak dan rekan kerja/teman-teman. Koreksi kembali kebiasaan buruk yang telah banyak mengubah hidup menjadi lebih buruk.

Kita mungkin akan kerap mengasihani diri atas kekacauan dalam hidup kita. Tetapi hal itu hanya buang-buang waktu saja. Ingatlah tak ada seorang pun yang bisa mengubah segalanya, selain terlebih dahulu mengubah diri sendiri. Saat hidup rasanya berantakan, Tuhan mengingatkan kita untuk mengoreksi diri. Ketika Anda sudah berubah, maka perlahan-lahan Anda bisa memberi perubahan bagi orang lain.

Perubahan berawal dari kerendahan hati untuk mau mengubah diri sendiri terlebih dahulu.

Ikuti Kami