Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib.
Bacaan Alkitab Setahun : Amsal 19; Efesus 2; Pengkhotbah 1-2
Waktu saya masih kecil, seorang kerabat hendak mendorong saya untuk menjadi anak yang lebih baik dengan kerap bertanya, “Mengapa kamu bisa bodoh begini?” Saya tidak menyadari betapa besarnya hal ini mempengaruhi saya sampai sewaktu remaja, seseorang di belakang saya berseru, “Hai bodoh!” Saya langsung berbalik karena mengira ia sedang memanggil saya.
Mengenal Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat menolong saya menyadari bahwa karena Allah menciptakan saya dalam gambar-Nya (Kej. 1:27), saya tidaklah bodoh melainkan diciptakan dengan “dahsyat dan ajaib” (Mzm. 139:14). Allah berkata bahwa segala yang dijadikan-Nya itu “sungguh amat baik” (Kej 1:31), dan Mazmur mengingatkan bahwa kita “dengan cermat dirangkaikan” (Mzm. 139:15 BIS).
Daud sang pemazmur menggambarkan betapa baiknya Allah mengenal masing-masing dari kita: “Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi” (ay.1-3).
Kita tidak hanya dijadikan dengan ajaib, tetapi oleh kematian Kristus di kayu salib, kita juga dapat dipulihkan dengan ajaib kepada hubungan yang benar dengan Allah. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru . . . . Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya” (2 Kor. 5:17-18). —AL
Serupa gambar-Nya, Allah ciptakan manusia,
Dia membentuk tubuhnya dari debu tanah;
Namun lebih dari itu, mereka yang dalam Kristus
Dilahirkan kembali dan diberi-Nya hidup kekal. —Hess
Setiap pribadi adalah hasil karya yang unik dari rancangan Allah yang penuh kasih.