Hidup Dalam Ketaatan
Kalangan Sendiri

Hidup Dalam Ketaatan

Puji Astuti Official Writer
      5704

Filipi 2:8

Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]mazmu127[/kitab] ; [kitab]yohan4[/kitab] ; [kitab]yerem30-31[/kitab]

Saat itu dalam kekekalan, Bapa di Sorga berkata, “Nak, kami butuh kamu untuk turun ke bumi dan dilahirkan di kandang domba, lalu dibesarkan oleh tukang kayu miskin serta mati di kayu salib.”

Yesus saat itu bisa saja berkata, “Tidak” kepada Bapa di sorga, tetapi Ia memilih berkata, “Ya, Bapa..”

Lalu saat di Taman Getsemani, dalam rasa sedih yang mendalam karena harus terpisah dari hadirat Tuhan saat berada di kayu salib, Yesus berkata, “Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.”

Yesus bisa saja menolak menanggung dosa seluruh manusia, namun Ia memilih untuk taat kepada kehendak Bapa-Nya.

Bahkan, sekalipun Ia dipukuli, dihina, dan dikhianati serta Ia tahu bahwa akhir hidup-Nya sudah dekat, Yesus tetap taat hingga akhir.

Karena ketaatan Yesus, kita bisa menerima hidup kekal. Seharusnya kitalah yang harus menanggung semua penderitaan dan penghinaan yang Yesus alami, namun karena kasih-Nya kepada kita, Ia mengosongkan dirinya dan tidak menganggap kesetaraan dengan Allah sebagai sesuatu yang harus dipertahankan, dan taat sampai mati, bahkan mati terhina di kayu salib.

Bukankah ketaatan yang sama harus kita miliki? Ya, mari kita teladani pikiran dan perasaan Yesus Kristus yang hidup dalam ketaatan penuh kepada Bapa di Sorga. Karena hanya dalam ketaatan, kehendak Allah dapat digenapi.  

Anda mau kehendak Allah digenapi dalam hidup Anda? Caranya sederhana, hiduplah dalam ketaatan.

Ikuti Kami