Bercermin
Kalangan Sendiri

Bercermin

Budhi Marpaung Official Writer
      2714
Lukas 6:41
Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 144; Yohanes 4; 2 Samuel 15-16

Sedari kecil hingga hari ini, kehidupan saya tidak pernah lepas dari lingkungan orang-orang Kristen. Sepanjang puluhan tahun saya melihat dengan mata kepala saya sendiri bagaimana kehidupan mereka yang setiap minggunya pergi ke gereja. Harus diakui tidak semua yang saya saksikan dari lingkungan ini membawa hal positif bagi hidup saya.

Salah satu yang ada di dalam komunitas kristen yang saya lihat dan saya kurang sukai adalah bagaimana beberapa diantara mereka masih ada yang suka membicarakan dan bahkan memberikan penilaian tidak baik kepada pendeta ataupun saudara seiman mereka sendiri. Yang membuat saya menjadi bingung adalah mereka tahu bahwa apa yang mereka lakukan itu salah, tetapi mereka tetap menjalankannya.

Pemandangan ini sudah lama ada. Di dalam zaman Tuhan Yesus sendiri, orang-orang yang mendengar ajaran-Nya secara langsung masih suka bergosip dan menghakimi orang yang menurut mereka adalah kaum berdosa. Mengetahui hal ini, Tuhan Yesus tidak diam begitu saja. Dia pun membuka pikiran mereka dengan mengajarkan perihal ‘menghakimi’ lewat dua perumpamaan yakni takaran dan orang buta yang menuntun orang buta (Lukas 6:37-42).

Melalui kedua hal itu, Tuhan Yesus ingin menyampaikan kepada mereka yang berkumpul disana bahwa janganlah mereka menjadi hakim bagi sesama mereka karena pada saatnya nanti apa yang mereka nilai, itu juga yang akan diukurkan kepada mereka. Dari situ juga DIA ingin mengingatkan agar mereka bercermin kepada diri mereka sendiri. Janganlah memandang diri sendiri sebagai yang paling baik dan sempurna, sedangkan orang lain adalah yang paling jahat dan memiliki banyak kelemahan. Sejak kejatuhan Adam dan Hawa, semua keadaan manusia adalah sama yakni penuh dengan dosa dan memiliki berbagai kekurangan.

Hari ini mari kita menginstropeksi diri, apakah selama ini kita telah menjadi saudara seiman, murid-murid Tuhan Yesus, orang-orang percaya yang benar ataukah justru kita mengambil posisi yang tidak seharusnya yakni sebagai penilai, pendakwa bagi orang-orang sekitar kita? Tuhan Yesus memperhatikan dan mencatat setiap hal yang kita lakukan selama di bumi. Pada waktu penghakiman kelak, DIA akan meminta pertanggungjawaban dan memberi upah/ganjaran atas setiap perbuatan kita.

Ketika Anda menyadari bahwa diri Anda adalah makhluk yang tidak sempurna maka Anda tidak akan berani menghakimi sesama Anda.

Ikuti Kami