Belum Berakhir
Kalangan Sendiri

Belum Berakhir

Budhi Marpaung Official Writer
      6752
Pengkhotbah 9:11
"Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 84; Lukas 5; Yeremia 16-17

Saya membaca sebuah berita di sebuah situs surat kabar asing yang berjudul: "Joki Kalahkan Kuda Melampaui Garis Finish". Dalam berita itu dikatakan bahwa ada seorang joki yang terpental dari kudanya sejauh 20 kali panjang kuda, sedangkan kudanya terpental hanya 1 kali panjang badannya. Sehingga, joki tersebut lebih dahulu memasuki garis finish dibandingkan kudanya yang kemudian menyusul di belakangnya. Tidak disangka-sangka, pada saat pengumuman juara lomba, joki yang terpental itu menjadi juaranya. Alasan panitia ketika itu ialah karena sebenarnya ia telah mengungguli para pesaingnya. Jadi, menurut mereka, hanya kecelakaan aneh saja yang akan menghentikannya dan itulah yang terjadi.  

Kita semua pernah mengalami peristiwa yang tidak terduga. Penulis kitab Pengkhotbah telah mengamatu peristiwa itu saat berkata, "kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat" (9:11). Ia merefleksikan ayat itu pada fakta bahwa manusia tidak berkuasa atas jalan hidupnya seperti yang sering dipikirkan selama ini.

Hidup yang kita jalani ini penuh dengan pengalaman dan peristiwa yang terduga, bukan? Segala sesuatunya bisa saja terjadi dengan tiba atau diduga sebelumnya. Orang yang kelihatannya kuat dan sehat tiba-tiba meninggal, seorang atlet muda yang naik daun bisa tiba-tiba mengidap penyakit yang melumpuhkan dan orang yang sangat kaya bisa tiba-tiba kehilangan segalanya karena transaksi yang buruk dan mendadak jadi orang yang tidak punya apa-apa.

Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari hal ini? Jangan mengandalkan kekuatan sendiri, kebijaksanaan sendiri, atau kemampuan sendiri, tetapi berserahlah kepada Tuhan yang mengetahui akhir dari suatu permulaan. Perlombaan dalam hidup ini belumlah berakhir sampai Tuhan sendiri yang mengatakan selesai.

Hidup itu misteri, diperlukan iman agar tetap berada dalam jalur yang Tuhan tetapkan. Apakah Anda saat ini berada di jalur itu?

Ikuti Kami