Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 24; Filipi 1; 1 Raja-Raja 11-12
Pemogokan memang erat kaitannya dengan perusahaan yang padat pekerja, tapi apakah itu hal yang wajar? Menurut salah satu berita, di Jerman telah menjadi tempat kancah peperangan yang sengit antara para pemilik modal, yang didukung oleh negara, dan kelas pekerja, yang hanya emiliki diri mereka sendiri. Laporan dari LabourStart mencatat bahwa salah satu serikat buruh terbesar di Jerman, Verdi, dengan anggota 2,8 juta orang, mengancam akan melakukan pemogokan sebagai bagian dari kampanye tuntutan kenaikan upah yang ditolak habis-habisan oleh para pemilik modal. Pemimpin DGB, serikat buruh nasional Jerman, telah mengancam bahwa musim dingin kali ini akan dipenuhi oleh pemogokan-pemogokan jika tuntutan tidak segera diatasi.
Bayangkanlah jika dalam suatu perusahaan tempat Anda bekerja, atau di perusahaan yang Anda pimpin sering terjadi pemogokan besar atau sejenisnya. Bagaimana perasaan Anda dan apa jadinya perusahaan tersebut di masa depan?
Masyarakat kita cenderung mengajarkan untuk mencela kepemimpinan dan membela mereka yang memberontak. Tetapi Alkitab mengajarkan untuk tidak mengata-ngatai pemimpinmu (Kisah 23:5). Amsal Salomo mengatakan bahwa seorang yang bijaksana akan memelihara keteraturan atau menaati perintah. Apa yang dimaksudkan di sini adalah kita harus berupaya untuk menjaga agar ada kesatuan perintah. Jika ada banyak perintah atau aturan dari pihak yang berlainan, seringkali berujung pada kekacauan bahkan pemberontakan. Yesus berkata suatu rumah ataupun kerajaan yang terpecah tidak akan bertahan.
Mungkin kita tidak menyukai atasan kita atau menganggap keputusan mereka tidak tepat. Tetapi firman Tuhan mengingatkan kita, peliharalah keteraturan dan kesatuan perintah. Biarkanlah mereka bertanggungjawab. Dan pastikan kita bukanlah si pembuat onar di perusahaan.
Peliharalah kesatuan, karena ke sanalah Tuhan memerintahkan berkat-berkatNya.