Seorang ibu mengajak putrinya yang berusia 4 tahun untuk pergi tidur. Si anak takut pada kegelapan. Saat lampu dimatikan, anak ini memperhatikan bulan yang sinarnya menembus masuk lewat jendela.
"Bu" tanyanya, "Apakah itu lampu Allah?" "Betul, Nak" sahut ibunya. Ia lalu bertanya lagi, "Apakah Dia akan mematikan lampu-Nya dan tidur juga?" "Oh tidak, Dia tidak pernah tidur, Nak." Setelah diam beberapa saat, anak ini berkata, "Asalkan Allah tidak tidur, aku tidak takut."Karena menyadari bahwa Allah akan selalu menjaganya, anak itu pun segera tidur dengan nyenyak.
Sebagai orang kristiani, dengan penuh keyakinan kita dapat menyerahkan diri sepanjang hari kepada Allah kita yang setia. Dia betul-betul sadar bahwa kita takut untuk berada di dalam kegelapan, tetapi juga frustrasi di dalam terang. Kita dapat yakin bahwa Dia senantiasa melindungi. Mata-Nya yang penuh kasih dan tangan-Nya yang melindungi senantiasa melingkupi kita.
Barangkali saat ini Anda sedang kesepian karena menderita sakit atau kehilangan orang yang Anda kasihi. Dalam situasi demikian, bayang-bayang malam memperbesar kegelisahan Anda dibandingkan sebelumnya. Keraguan meningkat dan rasa takut menyesakkan jiwa Anda, sehingga Anda tidak dapat beristirahat dengan semestinya.
Percayalah kepada Bapa surgawi sama seperti pemazmur yang dapat berkata, "Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya Tuhan, yang membiarkan aku diam dengan aman" (Mazmur 4:9). Ingatlah, Allah selalu terjaga.