Kehidupan ibu Yesus itu sederhana. Ia melakukan tugas-tugas yang juga dilakukan oleh wanita lain seusianya, belajar bagaimana menjadi ibu rumah tangga yang baik bagi calon suaminya nanti. Tidak ada sesuatu yang luar biasa tentang kehidupan luarnya - setidaknya tidak diungkapkan di dalam Kitab Suci.
Namun betapa indahnya harta karun yang tersembunyi di dalam sikap Maria! Saat malaikat memberitahukan bahwa anaknya akan disebut "Anak Allah", ia menjawab, "Jadilah padaku menurut perkataanmu itu" (Lukas 1:38).
Jawaban Maria mengandung segala yang diminta oleh Tuhan, yaitu penyerahan jiwa yang murni dan sederhana kepada kehendak-Nya. Inilah rahasia kerohanian Maria yang dalam: Ia menyerahkan dirinya kepada kehendak Allah pada saat itu dan menerima karunia untuk melakukan apa yang diminta Allah darinya.
Apakah yang diminta oleh Allah untuk Anda kerjakan? Barangkali Anda diminta untuk melakukan sesuatu yang besar atau hal yang biasa. Anda mungkin diminta untuk menanggapi sebuah perintah Kitab Suci dengan aktif, atau untuk berserah dengan sabar terhadap penderitaan saat ini. "Apa yang dirancangkan oleh Allah untuk kita alami setiap saat, merupakan hal paling kudus yang dapat terjadi pada kita," demikian kata penulis abad ke-18 Jean-Pierre de Caussade.Apakah Anda mampu menerima setiap momen dengan rasa syukur dan penyerahan diri? Dapatkah Anda menjawab Tuhan seperti kata Maria kepada sang malaikat, "Jadilah padaku menurut perkataanmu itu"?
Mengetahui kehendak Allah adalah sebuah harta karun, melakukan kehendak Allah adalah sebuah hak istimewa.