Menceritakan Pengalaman Terburuk Justru Dengan Sukacita
Kalangan Sendiri

Menceritakan Pengalaman Terburuk Justru Dengan Sukacita

Lori Official Writer
      178

Ayat Renungan: Mazmur 40: 2-3“Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku, Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.”

 

Kita mungkin pernah mendengar seorang teman atau orang yang baru kita kenal berbagi tentang pengalaman paling buruk dalam hidupnya. Meskipun kisahnya mungkin terdengar sangat menyedihkan dan menyakitkan, tetapi dia justru bisa menceritakannya dengan binar sukacita di wajahnya. Karena pengalaman buruk itu rupanya mendatangkan kebaikan dan kuasa Tuhan. 

Kita sebagai pendengar mungkin akan berdecak kagum dan bergumam: “Wah, bahkan di tengah situasi ini dia masih bisa mengucap syukur kepada Tuhan.” 

Di minggu ini, kita masih akan terus mendedikasikan waktu untuk belajar memaknai ucapan syukur dari sudut pandang kebenaran Firman Tuhan. Dan hari ini, kita bisa merenungkan tentang bagaimana seseorang, seperti kisah yang diceritakan di atas, masih bisa menceritakan pengalaman paling buruk dalam hidupnya dengan sukacita dan bukan ratap tangis. Mari melihat bagaimana Daud melakukan hal serupa ketika dia sedang dalam masa-masa terberat dalam hidupnya. 

Di Mazmur 40 Daud menceritakan bagaimana dia bisa melewati kesulitan hidupnya. Katanya, “Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku, Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.” (Mazmur 40: 2-3).

Daud sedang menceritakan kembali bahwa masa-masa terkelam dalam hidupnya tidak pernah terluput dari pertolongan Tuhan. Seperti ditekankan dalam kalimat ini: Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku. Kemudian Daud menegaskan bahwa Tuhan selalu hadir di tengah badai, dan dia mengubah segala rasa sakit dan takut menjadi rasa syukur yang mengalir melalui nyanyian baru dari mulut kita (ayat 3a).

Itu kenapa orang-orang yang berbagi masa paling buruk dalam hidupnya, entah itu kegagalan, kehilangan, sakit penyakit dan sebagainya, dengan binar sukacita akan sangat membekas di dalam hati kita. Karena itu adalah perjalanan spiritual paling mendebarkan yang berhasil ia lewati karena pertolongan Tuhan. Jadi, inilah yang ditegaskan oleh Daud bahwa setiap orang yang mendengar kuasa pertolongan Tuhan akan takjub dan percaya. “Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.” (ayat 3b).

Saudara, apa pelajaran yang bisa kita ambil dari renungan hari ini? Cobalah luangkan waktu sejenak untuk merenungkan pengalaman paling berat dalam hidup Anda—namun kini bisa Anda ceritakan dengan sukacita, karena Anda telah melihat bagaimana Tuhan menolong dan membawa Anda melewatinya.

 

Hidup Anda berharga, dan Tuhan tidak pernah melepaskan tangan-Nya dari Anda. Hari ini adalah kesempatan baru untuk membuka hati dan membiarkan kasih-Nya memulihkan setiap luka. Jika Anda rindu didoakan, butuh teman berbagi dan membutuhkan bimbingan rohani, hubungi kami dengan klik banner di bawah.

Ikuti Kami