Tidak Menjadi Miliknya
Kalangan Sendiri

Tidak Menjadi Miliknya

Lois Official Writer
      7441
Show English Version

1 Samuel 15:30

 Tetapi kata Saul, “Aku telah berdosa, tetapi tunjukkanlah juga hormatmu kepadaku sekarang di depan para tua-tua bangsaku dan di depan orang Israel. Kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada Tuhan, Allahmu.”

 

Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]Mazmu148[/kitab]; [kitab]Yohan8[/kitab]; [kitab]iisam23-24[/kitab]

 

Saul menunggu lama sekali, tapi Samuel belum juga datang. Padahal bangsa Filistin telah datang mendekat untuk menyerang. Saul juga sangat terdesak dan seluruh rakyat gemetar. Ketika Samuel tidak datang pada waktu yang dijanjikannya, maka Saul mempersembahkan korban bakaran sendiri agar bangsa Israel direstui Tuhan, tapi apa nyatanya?

Saul ditolak dan Tuhan mengalihkan kerajaannya kepada Daud. Karena apa? Karena Saul tidak menyadari bahwa pertolongan Tuhan tepat pada waktunya. Sekalipun Samuel telat, harusnya Saul tetap menunggunya karena hanya imamlah yang berhak mempersembahkan korban kepada Tuhan. Saul sendiri bukanlah berasal dari suku Lewi, tapi Benyamin.

Setelah itu, Saul kembali berbuat kesalahan. Tuhan menyuruh Saul untuk menumpas segala sesuatu kepunyaan Amalek namun Saul malah menyisakan raja Agag, raja orang Amalek. Dia juga menyisakan lembu-lembu terbaik. Ketika Samuel mengungkapkan kesalahannya, Saul pun mengakui dosa-dosanya. Bukankah bagus jika Saul mengakui dosa-dosanya? Lantas mengapa Tuhan masih mengambil kepemimpinannya dan dialihkan kepada Daud?

Mendengarkan suara Tuhan berarti taat kepada-Nya, percaya penuh kepada-Nya dan menyadari bahwa segala usaha yang kita lakukan sia-sia belaka kalau tanpa penyertaan-Nya atau tanpa mengikuti arahan-Nya. Itu yang tidak disadari Saul. Dia tidak menganggap bahwa Tuhan sebagai Allahnya sendiri. Ketika dia berhasil membawa lembu tambun orang Amalek, dia katakan “untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan, Allahmu.” Bahkan setelah Samuel mengatakan kerajaannya akan terkoyak, Saul katakan, “Kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada Tuhan, Allahmu.”

Hati Saul tidak terpaut pada Tuhan, bahkan mungkin dari perkataannya ini Tuhan bukanlah kepunyaannya dan dia bukan kepunyaan Allah. Hal ini jauh berbeda dengan Daud. Meski Daud sebagai manusia melakukan dosa yang bahkan terbilang jahat, tapi dia selalu menyertakan Tuhan dan menganggap-Nya sebagai Tuhannya. Itu sebabnya dia banyak menulis mazmur kepada Tuhan, itu sebabnya dia nyanyikan dan menari sepenuh hati untuk Tuhan sampai dipandang rendah Mikhal dia tidak peduli. Bahkan dia bertarung dengan Goliat demi nama Tuhannya yang berkuasa.

 

Kita adalah milik Tuhan dan Tuhan adalah milik kita. Saat kita menyadari hal itu dan betapa berkuasanya Dia, maka kita harusnya peduli pada ucapan-Nya. Orang yang saling memiliki akan tahu isi hati satu sama lain dan peduli pada segala sesuatu yang dia alami. Apalagi jika yang kita miliki adalah Tuhan yang maha kuasa.

Ikuti Kami