Cuci Sampai Bersih
Kalangan Sendiri

Cuci Sampai Bersih

Lois Official Writer
      8500
Show English Version

Markus 14 : 44

 Orang yang menyerahkan Dia telah memberikan tanda ini kepada mereka :”Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia dengan selamat.”

 

Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]Mazmu6[/kitab]; [kitab]wahyu12[/kitab]; [kitab]nehem4-5[/kitab]

 

Perhatikanlah jika seseorang sedang mencuci piring, gelas, sendok, ataupun garpu. Supaya bersih, mereka harus mencucinya luar dalam. Setelah itu, mereka pun harus membilasnya sampai bersih. Jika tidak, mungkin masih ada busa sabun cuci yang masih menempel, atau ada bagian yang masih kotor yang belum dibersihkan. Tapi lihatlah, bagian di dalamnya yang dipakai, biasanya lebih diperhatikan kebersihannya karena akan dipakai lagi.

Ketika orang Farisi dan ahli Taurat datang kepada Yesus, mereka menanyakan mengapa murid-murid Tuhan melanggar adat istiadat nenek moyang, mereka tidak mencuci tangan sebelum makan. Maka Yesus memberi teguran yang keras kepada mereka.

“Mengapa kamu pun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?” ujar Yesus. Di ayat 7, Yesus bahkan menyebut mereka sebagai orang munafik. Mereka memuliakan Tuhan dengan bibirnya tapi hatinya jauh dari Tuhan. Di sini Yesus menekankan, betapa pentingnya apa yang ada di dalam hati daripada apa yang masuk ke mulut kita.

Membersihkan hal-hal luar seperti tubuh jasmani kita sangat penting, tapi lebih penting lagi membersihkan apa yang ada di dalam tubuh rohani kita. Untuk bisa bersih, diperlukan sabun. Jika pikiran kita dicuci dengan Firman Tuhan setiap hari, maka kita pun akan makin serupa dengan-Nya. Maka apa yang keluar dari mulut kita, semuanya berasal dari hati kita yang sudah dibersihkan.

Membersihkan pikiran dan tubuh rohani kita diperlukan tekad dan usaha. Coba lihat hal-hal apa saja yang masih menjadi dosa kita. Bersihkan dari hari ke hari, konsisten dalam memperbaiki diri, dan bertekad untuk tidak jatuh dalam dosa lagi. Maka suatu hari kita dapat berkata dengan bangga seperti Paulus bahwa kita telah menyelesaikan pertandingan dan menyelesaikannya dengan baik.

 

Untuk membersihkan diri dari dosa, diperlukan tekad dan usaha. Jadi, coba kita lihat apa yang menjadi kelemahan kita dan konsisten dalam memperbaiki diri, maka kita pun dapat dengan bangga berkata bahwa kita telah menyelesaikan pertandingan dengan baik.

Ikuti Kami