Terapi di Masa-masa Terpuruk
Kalangan Sendiri

Terapi di Masa-masa Terpuruk

Lori Official Writer
      289

Ayat Renungan: Habakuk 3: 17-18 “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.”

 

Sebagai utusan Tuhan, Nabi Habakuk bergumul dengan penglihatannya tentang kehancuran bangsa Yehuda. Dia secara pribadi berbincang dengan Tuhan dan mempertanyakan mengapa Tuhan akan membiarkan keadaan itu terjadi (baca penggenapan penglihatan kehancuran bangsa Yehuda oleh bangsa Babel di 2 Raja-raja 24-25). Seperti saat kita mimpi buruk, bayangkan bagaimana hati Habakuk sangat bergejolak melihat kehancuran dimana-mana. Sehingga ia jujur berdialog dengan hati yang bergejolak bersama Tuhan.

Tetapi setelah melalui perenungan panjang, Habakuk akhirnya menemukan “terapi iman” yang luar biasa. Bahwa kuasa dan kebesaran Tuhan tidak terbatas. Di dalam Habakuk 3, dia akhirnya bisa memuji Tuhan dengan ungkapan syukur dalam bentuk doa. Seperti disampaikan di dalam ayat 17-18, "Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku."

Inilah yang kita sebut sebagai sebuah bentuk terapi di tengah masa-masa terpuruk yaitu melalui ucapan syukur. Hal ini sangat penting untuk meneguhkan mental dan juga iman umat Yehuda yang akan mengalami masa-masa penderitaan dan kehilangan segala sesuatunya.

Sama seperti Nabi Habakuk, hal serupa juga bisa kita lakukan di tengah keadaan buruk yang terjadi baik atas hidup kita pribadi, lingkungan sekitar dan bahkan dunia ini. Dengan terapi syukur ini kita bisa:

  • Menghadapi keterpurukan dengan iman bukan kecemasan dan rasa takut.
  • Menjaga hati dari kemarahan dan kecewa dan memilih untuk hidup dalam damai sejahtera Allah.
  • Membiarkan sukacita tinggal di dalam hati kita karena kita percaya kasih dan janji-Nya tidak terbatas.

Terapi di masa terpuruk bukanlah pura-pura bahagia saat sulit, melainkan datang kepada Tuhan dan merefleksikan kembali segala kasih, kebaikan dan kesetiaan-Nya dengan ucapan syukur. Karena dengan itulah kita bisa menyelami bahwa segala sesuatu terjadi di bawah kendali-Nya. 

 

Action Praktis:

Sama seperti Habakuk, mari mempraktekkan ucapan syukur kita dengan pujian dan doa-doa kita. Susunlah kata-kata yang mengingatkan Anda bahwa Tuhan tetap pegang kendali atas segala keadaan.

 

Hidup Anda berharga, dan Tuhan tidak pernah melepaskan tangan-Nya dari Anda. Hari ini adalah kesempatan baru untuk membuka hati dan membiarkan kasih-Nya memulihkan setiap luka. Jika Anda rindu didoakan, butuh teman berbagi dan membutuhkan bimbingan rohani, hubungi kami dengan klik banner di bawah.

Ikuti Kami