3. Berikan Penjelasan dengan Sabar
Kolose 3:21 mengingatkan kita, "Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya." Kesabaran adalah kunci saat menjelaskan hal yang benar kepada anak.
Pastikan anak memahami letak kesalahan mereka tanpa merasa dipermalukan. Misalnya, "Oh, ternyata jawabannya ini ya. Tadi kamu hampir benar, lho! Kita coba lagi, yuk."
4. Akhiri dengan Motivasi
Berikan semangat agar anak tetap percaya diri. Ingatkan mereka bahwa belajar adalah proses. Katakan, "Mama tahu kamu pasti bisa lebih baik lagi. Kita belajar sama-sama, ya." Dengan begitu, anak merasa diperhatikan dan didukung sepenuhnya.
Pentingnya Doa dalam Mendidik Anak
Sebagai orang tua Kristen, kita tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan sendiri dalam mendidik anak. Jangan lupa untuk selalu membawa anak-anak kita dalam doa.
Mintalah hikmat dari Tuhan agar kita diberikan kesabaran dan kebijaksanaan dalam mendidik mereka. Yakobus 1:5 berkata, "Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah..."
Mengoreksi anak memang bukan perkara mudah, tetapi dengan kasih, kesabaran, dan hikmat dari Tuhan, kita bisa menjadi teladan yang baik. Berfokuslah pada tujuan utama kita, bukan hanya membuat anak cerdas secara akademis, tetapi juga membangun karakter mereka sesuai dengan kehendak Tuhan.
Dengan cara ini, kita dapat mendidik mereka menjadi anak-anak yang takut akan Tuhan dan percaya diri menghadapi masa depan.
Sumber : Jawaban.com