Hawa tergoda. Ia memetik buah itu, memakannya, dan memberikannya kepada Adam. Seketika, mata mereka terbuka, tetapi bukan kepada hikmat melainkan kepada rasa malu—mereka menyadari bahwa mereka telanjang (Kejadian 3:7). Dalam ketakutan, mereka bersembunyi dari Tuhan.
Saat Tuhan memanggil mereka, Adam dan Hawa mengaku telah melanggar perintah-Nya. Dosa pertama ini membawa konsekuensi besar: manusia diusir dari Taman Eden, dan dosa memasuki dunia.
Tuhan berkata kepada ular, “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (Kejadian 3:15). Inilah janji pertama tentang Mesias yang akan datang.
Dalam belas kasih-Nya, Tuhan membuat pakaian dari kulit binatang untuk menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa (Kejadian 3:21). Tindakan ini adalah tanda pertama dari korban: ada kehidupan yang harus dikorbankan untuk menutupi dosa.
Adam dan Hawa mewariskan pengertian ini kepada anak-anak mereka. Dalam Kejadian 4:4, disebutkan bahwa Habel mempersembahkan korban yang terbaik, yakni anak sulung dari kawanan dombanya, kepada Tuhan.
Ini adalah cerminan dari pengajaran Adam dan Hawa tentang pentingnya korban sebagai lambang penebusan dan bayangan dari korban sempurna yang akan datang.
Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti