Adam dan Hawa, Kisah Jatuhnya Manusia Pertama Dalam Dosa
Sumber: Jawaban.com

Kata Alkitab / 13 January 2025

Kalangan Sendiri

Adam dan Hawa, Kisah Jatuhnya Manusia Pertama Dalam Dosa

Puji Astuti Official Writer
1836

Di awal waktu, ketika Tuhan membentuk dunia ini, Tuhan menciptakan alam semesta dengan kata-kata-Nya yang penuh kuasa: “Jadilah terang!” (Kejadian 1:3). Segala sesuatu yang ada di dunia—langit biru, tanah hijau, dan bintang yang gemerlapan—tercipta dengan sempurna.  

Namun, ada satu ciptaan yang istimewa, maha karya dari semua cipataan-Nya: manusia. 

“Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup” (Kejadian 2:7).  

Namanya Adam, dan dia ditempatkan di taman yang indah, Taman Eden, untuk memelihara dan mengelolanya. Tetapi Tuhan melihat bahwa Adam tidak baik seorang diri, maka Dia menciptakan penolong yang sepadan baginya.  

Dari tulang rusuk Adam, Tuhan membentuk seorang perempuan, Hawa, sebagai pendampingnya (Kejadian 2:21-22). 

Adam dan Hawa hidup dalam kebebasan dan damai di taman itu. Mereka diperbolehkan makan dari semua pohon, kecuali satu! Yaitu pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.  

Tuhan memberikan peringatan: “Pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati” (Kejadian 2:17). 

Kejatuhan Manusia ke Dalam Dosa 

Namun, seperti banyak hal dalam hidup ini, kebebasan sering kali diuji. Ular, yang adalah simbol dari Iblis, datang kepada Hawa dengan tipu daya. Ia bertanya, “Benarkah Allah berfirman: Jangan kamu makan dari pohon mana pun dalam taman ini?” (Kejadian 3:1).  

Dengan cerdik, ular itu membelokkan perkataan Tuhan dan meyakinkan Hawa bahwa mereka tidak akan mati, melainkan akan menjadi seperti Allah, mengetahui yang baik dan yang jahat. 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA >>>

Hawa tergoda. Ia memetik buah itu, memakannya, dan memberikannya kepada Adam. Seketika, mata mereka terbuka, tetapi bukan kepada hikmat melainkan kepada rasa malu—mereka menyadari bahwa mereka telanjang (Kejadian 3:7). Dalam ketakutan, mereka bersembunyi dari Tuhan. 

Saat Tuhan memanggil mereka, Adam dan Hawa mengaku telah melanggar perintah-Nya. Dosa pertama ini membawa konsekuensi besar: manusia diusir dari Taman Eden, dan dosa memasuki dunia.  

Tuhan berkata kepada ular, “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (Kejadian 3:15). Inilah janji pertama tentang Mesias yang akan datang. 

Korban Bakaran, Lambang Janji Penebusan 

Dalam belas kasih-Nya, Tuhan membuat pakaian dari kulit binatang untuk menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa (Kejadian 3:21). Tindakan ini adalah tanda pertama dari korban: ada kehidupan yang harus dikorbankan untuk menutupi dosa. 

Adam dan Hawa mewariskan pengertian ini kepada anak-anak mereka. Dalam Kejadian 4:4, disebutkan bahwa Habel mempersembahkan korban yang terbaik, yakni anak sulung dari kawanan dombanya, kepada Tuhan.  

Ini adalah cerminan dari pengajaran Adam dan Hawa tentang pentingnya korban sebagai lambang penebusan dan bayangan dari korban sempurna yang akan datang. 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA >>>

Penggenapan Janji di Dalam Yesus Kristus 

Berabad-abad kemudian, janji Tuhan itu digenapi dalam Yesus Kristus. Dia adalah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia (Yohanes 1:29). Penebusan dosa manusia tidak lagi melalui korban bakaran hewan, tetapi melalui darah Yesus yang dicurahkan di kayu salib (Ibrani 9:12-14). 

Sebagaimana Adam dan Hawa menanggung akibat dosa pertama, Yesus Kristus datang sebagai Adam yang kedua, membawa hidup dan pengharapan baru. Rasul Paulus menulis, “Sebab, sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus” (1 Korintus 15:22). 

Kisah ini bukan lagi tentang kejatuhan manusia, tetapi tentang pemulihan hubungan antara manusia dengan Allah. Kita diingatkan bahwa sekalipun manusia telah jatuh dalam dosa, namun kasih Tuhan tidak pernah berakhir. Dia menyediakan jalan untuk kembali kepada-Nya melalui pengorbanan Anak-Nya yang tunggal, yaitu Yesus Kristus. 

Hidup ini adalah serangkaian pilihan. Adam dan Hawa memilih melanggar, tetapi Tuhan memilih untuk mengasihi. Seperti Tuhan menebus mereka, Dia juga rindu menebus kita dari setiap dosa dan kesalahan kita. Dalam Yesus, ada harapan baru—hidup yang bebas dari rasa bersalah, malu, dan ketakutan.

Apakah Anda mau mengalami  penebusan dan hidup baru di dalam Yesus Kristus ini?  

Jika Anda mau mengalaminya dan ingin dibimbing untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, mari hubungi kami di Layanan Doa dan Konseling CBN dengan klik tombol di bawah ini:  

WhatsApp Icon HUBUNGI KAMI SEKARANG

Penebusan itu bukan sekadar cerita masa lalu, tetapi realitas hidup yang dapat kita alami hari ini. Mari ambil keputusan sekarang juga! 

 

BACA JUGA:

Fakta Alkitab: Benarkah Adam dan Hawa Berasal dari Irak?

Dimanakah Lokasi Taman Eden? Di Bumi atau di Surga?

Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami