Elisabeth, ibu Yohanes Pembaptis, adalah ibu yang menunggu dengan sabar dan penuh harapan meskipun usianya sudah lanjut.
Dalam budaya zaman itu, menjadi ibu adalah sesuatu yang sangat diharapkan. Namun, Elisabeth harus menunggu sampai usia tuanya untuk menerima berkat Tuhan.
Kehamilannya adalah mukjizat, dan kehadiran Yohanes sebagai anaknya adalah bagian dari rencana Tuhan yang besar.
Dalam Lukas 1:25, Elisabeth berkata, "Inilah waktuku untuk dipuji Tuhan, sebab Ia telah melihat kepedihanku." Pernyataan ini menggambarkan kebahagiaan dan rasa syukur yang mendalam setelah bertahun-tahun menunggu dengan sabar.
BACA JUGA:
Hana, ibu Samuel, adalah contoh dari pengorbanan yang mendalam. Hana berdoa dengan sepenuh hati kepada Tuhan untuk diberi anak, dan saat Tuhan mengabulkan doa itu, dia menyerahkan anaknya kembali untuk melayani Tuhan.
Dalam 1 Samuel 1:27-28, Hana berkata, "Untuk anak ini aku berdoa, dan Tuhan telah mengabulkan permohonanku. Sebab itu, aku pun menyerahkan dia kepada Tuhan; seumur hidupnya ia akan dipersembahkan kepada Tuhan."
Hana mengajarkan kita bahwa doa adalah alat yang sangat kuat, bukan hanya untuk meminta, tetapi juga untuk menyerahkan anak-anak kita kepada Tuhan. Sebagai ibu, kita bisa belajar untuk tidak hanya mendidik anak-anak dengan kata-kata, tetapi juga dengan doa yang mendalam.
Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti