Kenal dari Sosmed, Anak 10 Tahun Hubungan Badan. Orangtua Kecolongan?
Sumber: canva.com/takasuu

Parenting / 21 August 2024

Kalangan Sendiri

Kenal dari Sosmed, Anak 10 Tahun Hubungan Badan. Orangtua Kecolongan?

Claudia Jessica Official Writer
632

Seorang dokter spesialis kandungan, Yulfa Rizki Amita membagikan kisah tentang salah satu pasiennya yang baru berusia 10 tahun melakukan hubungan badan dengan pacar yang baru dikenalnya selama 2 minggu dari media sosial.

Anak perempuan yang masih berusia 10 tahun itu meminta izin kepada orang tuanya untuk menginap di salah satu rumah temannya. Rupanya kesempatan tersebut digunakan untuk melakukan hubungan badan dengan sang pacar yang berusia 13 tahun.

"Saya periksa, saya tanya-tanya adiknya. Dia itu nginep di rumah temannya berempat. Jadi, dua cewek, dua cowok, udah janjian ada di situ. Cowoknya itu anak-anak juga usianya baru 13 tahun dan katanya dia pacaran baru dua minggu dan itu pun kenal di Instagram, TikTok dan sebagainya," cerita Yulfa melalui akun TikTok pribadinya @dr.yulfa.spog pada Rabu (14/08).

Dengan pendekatan psikologi yang dilakukan Yulfa, anak perempuan tersebut mengaku sudah berciuman dan tubuhnya disentuh.

 

BACA JUGA: Berapa Lama Screentime Ideal Anak? Durasi Aman Menggunakan Ponsel Agar Tak Sakit Mata

 

"Saya tanya apa itu cuma pegang aja atau sudah terjadi macam-macam dan ternyata sudah terjadi hubungan badan antara si pasien sama anak laki-laki yang baru dia kenal dua minggu," ucap Ulfa.

"Dan sayangnya, saya mendapatkan memang selaput darah atau himennya memang sudah robek. Saya enggak nyangka Ya Allah," lanjutnya.

Yulfa semakin tercengang ketika anak perempuan tersebut mengaku menikmati hubungan badan yang dilakukannya.

"Dan, ketika saya beritahukan 'Kamu tahu kan gimana rasanya?' dan you know what, dia bilang 'Iya dokter, enak' ya Allah, saya kita dia akan trauma terhadap kejadian tersebut tapi ternyata itu adalah pengalaman yang menyenangkan untuk dia," ujarnya.

Usut punya usut, rupanya kedua orang tua teman di tempatnya menginap sedang pergi meninggalkan rumah dan meninggalkan 4 anak tersebut.

Kurangnya Pengawasan orang Tua dan Edukasi Seks

Kasus ini jelas menunjukkan bahwa kurangnya pengawasan orang tua dan minimnya edukasi seks pada anak bida memicu peristiwa yang tidak diinginkan.

Kurangnya pengawasan orang tua dan wawasan anak mengenai seks dapat membawa anak kepada perilaku yang tidak seharusnya karena tidak ada yang mengajarkan bahwa hubungan badan diluar pernikahan tidaklah dibenarkan.

 

BACA JUGA: Waspada, Jumlah Anak Gunakan Sosial Media Naik Drastis! Ini Dampaknya

 

Dilansir dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (kominfo.go.id), anak-anak di bawah usia 13 tahun seharusnya tidak boleh memiliki akun media sosial guna melindungi anak-anak dari pengaruh negatif yang dapat merusak pola pikir dan perkembangannya.

Media sosial memang bisa menjadi sarana belajar dan hiburan, namun juga penuh dengan konten negatif yang tidak sesuai untuk anak-anak. Meski demikian, bukan berarti anak-anak di bawah usia 13 tahun harus sepenuhnya dijauhkan dari teknologi digital.

Sebaliknya, mereka tetap perlu diperkenalkan dengan teknologi digital secara bijak, dengan pengawasan ketat dari orang tua. Orang tua harus menjadi filter utama yang memastikan bahwa anak-anak mereka hanya terpapar konten yang sesuai dengan usia dan tahap perkembangan mereka.

 

Kenapa Edukasi Seks Penting? →

Sumber : jawaban.com
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami