Karakter Kuat Dibentuk dari Ketaatan
Kalangan Sendiri

Karakter Kuat Dibentuk dari Ketaatan

Lori Official Writer
      1121

Shalom saudara, kita kembali berjumpa pagi ini. Mari mempersiapkan hati kita untuk menerima berkat dari Tuhan. Dan hari ini renungan kita berjudul “Karakter Kuat Dibentuk dari Ketaatan”.

 

Ayat Renungan: 1 Petrus 2: 18 - “Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis.”

 

Pertanyaan: Bagaimana kita dapat mempraktikkan ketaatan kepada pemimpin sulit yang Tuhan tempatkan dalam hidup kita?

Tahukah Anda bahwa di dalam kehidupan ini terdapat hirarki yang Tuhan taruh dalam hidup kita untuk satu tujuan yaitu supaya kita belajar rendah hati. Seperti saat kita memiliki pemimpin, kita belajar untuk menghargai, mendengar dan menerima didikan. 

Tak satupun dalam hidup kita yang kebetulan atau karena kecelekaan. Karena segala sesuatu yang Tuhan taruhkan dalam hidup kita, termasuk orangtua, saudara maupun pemimin, semuanya punya tujuan. 

Kitab 1 Petrus 2: 18 menyampaikan, “Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis.” Ayat ini menyampaikan kepada kita bahwa kita tidak bisa memilih orang yang ditempatkan di dalam hidup kita, termasuk pemimpin. Tuhan bisa memakai pemimpin yang tegas, otoriter atau disiplin untuk membentuk kita menjadi pribadi yang berkarakter. 

Bandingkan seperti saat orangtua mendidik anaknya dengan keras dengan orangtua yang selalu memanjakan anak-anaknya. Kita lihat anak mana yang punya kualitas karakter yang kuat. Hal serupa juga berlaku ketika kita berhadapan dengan pemimpin sulit yang Tuhan tempatkan dalam hidup kita. Tuhan mau membentuk karakter kita supaya lebih kuat menghadapi dunia ini. 

Saudara yang dikasihi Tuhan, kalau kita taat kepada pemimpin; entah itu suami jika Anda adalah istri, pemimpin gereja kalau Anda adalah jemaat, manager kalau Anda staf yang sebagainya, mari tunduk kepada mereka. Apapun yang mereka lakukan, jika itu salah tetaplah tunduk kepada Tuhan. 

Mari praktekkan hal ini dimulai dari kehidupan kita di rumah. 

 

© Maria Kaesmetan, CBN Indonesia

Ikuti Kami