Yesus Kristus berkata dalam Matius 6:33, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Saat Yesus menyatakan hal ini, Ia sedang mengajar di bukit tentang berbagai aspek kehidupan yang mencerminkan nilai-nilai Kerajaan Allah.
Sebelum pernyataan penting ini, Yesus mengajarkan bahwa kita sebagai orang percaya tidak perlu khawatir tentang kebutuhan dasar hidup seperti makanan, minuman, dan pakaian, karena Allah yang memelihara burung-burung di udara dan bunga-bunga di ladang juga akan memelihara kita (Matius 6:25-32). Sebagai gantinya, Yesus menasihatkan kita untuk fokus pada hal yang lebih penting, yaitu mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya.
Mengapa hal ini penting dan menjadi pesan yang Yesus sampaikan berulang kali?
Dengan mengatakan "carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya," Yesus mengajarkan bahwa prioritas utama dalam hidup orang Kristen haruslah hubungan mereka dengan Allah dan upaya untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Mencari Kerajaan Allah berarti menempatkan Allah di pusat kehidupan kita dan mengakui kedaulatan-Nya atas kehidupan kita.
Membuka pelayanannya, Yesus pergi ke Galilea dengan pesan ini, “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!” (Markus 1:15). Selanjutnya, pesan tentang Kerajaan Allah menjadi tema utama pengajaran yang Yesus berikan.
Kerajaan Allah dipahami sebagai pemerintahan Allah yang berdaulat atas seluruh ciptaan-Nya. Yesus menyatakan bahwa Kerajaan Allah tidak terbatas pada ruang atau waktu tertentu, tetapi hadir di mana pun kehendak Allah ditaati dan kuasa-Nya diakui. Kerajaan Allah adalah manifestasi dari kedaulatan Allah dan kehadiran-Nya yang aktif dalam dunia ini, memerintah dengan kasih, keadilan, dan kebenaran.
BACA JUGA : 4 Hal Yang Harus Dimiliki Untuk Sukses Menjalankan Misi Kerajaan Allah
Berikut beberapa perumpamaan yang Yesus ajarkan tentang Kerajaan Allah beserta maknanya:
Dalam perumpamaan ini, Yesus menggambarkan Kerajaan Allah seperti seorang petani yang menabur benih dan melihatnya tumbuh dan berkembang tanpa campur tangannya. Perumpamaan ini mengajarkan bahwa pertumbuhan Kerajaan Allah adalah pekerjaan Allah sendiri, yang bekerja dengan cara yang misterius dan tidak selalu terlihat oleh manusia. Bagian kita sebagai orang percaya adalah menaburkan benihnya, yaitu memberitakan kabar baik dan Tuhan yang akan menumbuhkan dan membuatnya berbuah.
Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti