Dalam Kejadian 2:24, tertulis, "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging." Konsep "menjadi satu daging" ini memiliki makna yang dalam dan simbolis.
Secara simbolik, ini berarti bahwa suami dan istri menjadi satu kesatuan dalam segala hal. Mereka tidak lagi hidup sebagai dua individu yang terpisah, melainkan sebagai satu entitas yang utuh di hadapan Tuhan.
Makna praktis dari "menjadi satu daging" terlihat dalam berbagai aspek kehidupan pernikahan. Secara fisik, ini berarti pasangan saling berbagi tubuh dan keintiman. Secara emosional, ini berarti mereka saling mendukung, mengasihi, dan menghibur satu sama lain. Secara spiritual, ini berarti mereka berusaha tumbuh bersama dalam iman dan pelayanan kepada Tuhan.
Komunikasi yang efektif adalah salah satu aspek penting dalam penerapan konsep "menjadi satu daging". Pasangan harus berkomunikasi dengan jujur, terbuka, dan penuh kasih sayang.
Efesus 4:29 menasihati, "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengar, beroleh kasih karunia." Komunikasi yang membangun dapat memperkuat ikatan dan memperdalam pemahaman satu sama lain.
Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti